.webp)
Pemerintah Kota Bitung, Sulawesi Utara (Sulut) mengikuti langkah Pemkot Makassar yang menjadikan kapal milik PT Pelni untuk program isolasi mandiri warga positif COVID-19. Selain warga Kota Bitung, warga Kabupaten Minahasa Utara (Minut) juga bisa ikut isoman di kapal yang disediakan Pemkot Bitung.
"Yang isoman di rumah karena positif COVID-19 di Bitung kan tinggi, artinya tingkat infeksi satu keluarga itu tinggi. Karena ada laporan satu keluarga tujuh orang saat diperiksa enam positif," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, Pitter Lumingkewas ketika dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (12/8/2021).
Karena tingginya warga positif COVID-19 melakukan isoman di rumah dan menyebabkan keluarga lainnya tertular, Pemkot Bitung melakukan kerjasama dengan PT Pelni untuk menyediakan kapal untuk isoman pasien positif COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau misalnya torang (kami) dapat (warga positif) langsung isoman di kapal," katanya.
Lumingkewas menuturkan, jumlah warga yang diisolasi di kapal Pelni hanya 450 orang. Menurut dia, walaupun daya tampung kapal tersebut bisa hingga 1000 orang, namun jumlah pasien yang diisolasi di kapal tersebut dibatasi.
"Kapasitas kapal itu 1000 orang. Tapi isolasi hanya 450 orang, hanya setengah dari kapasitas. Pembiayaan banyak dapat dari pusat, karena sudah program nasional," katanya.
Dijelaskan Lumingkewas, pemerintah bakal menyediakan sejumlah fasilitas yang memadai agar warga yang isoman merasa nyaman ketika berada di situ. Menurut dia, isolasi di rumah dikhawatirkan sulit menekan angka warga yang terpapar, serta bisa berpotensi menularkan ke keluarga lain.
"Kalau rumah besar masih enak, mungkin isoman yang di lantai dua, tapi bagi yang rumah kecil. Makanya torang (kami) siapkan yang betul nyaman di pasien. Supaya penularan di rumah tak banyak terjadi. Jadi itu upaya Pemkot, mungkin siapkan Wi-Fi, ada kegiatan-kegiatan membuat mereka terhibur, semua disiapkan makanan juga pasti disiapkan," ujar dia.
Lumingkewas mengatakan, targetnya dalam waktu dekat ini sudah bisa digunakan. Meski begitu, saat ini upaya Pemkot masih melakukan persiapan- persiapan terkait dengan ketersediaan fasilitas yang bakal digunakan untuk tempat isolasi terapung.
"Ini sementara membuat persiapan di kapal, karena kan Pemkot ada ajukan ke Kementerian karena peningkatan kasus di Bitung sempat sampai masuk level 4. Makanya Pemkab Bitung bergerak cepat membuat rumah sakit darurat dan tempat isolasi terpusat terapung dan sudah direspon. Target paling lambat Senin (16/8/2021) sudah jalan. Terakhir malam rapat langsung dengan Kementerian Perhubungan," katanya.
Dia pun membeberkan, selain Kota Bitung ada beberapa wilayah yang juga menggunakan kapal Pelni sebagai tempat isolasi terapung.
"Seluruh wilayah yang punya pelabuhan kapal Pelni untuk menjadi tempat isolasi terapung. Tapi yang terakhir yang saya tahu itu baru Bitung gabung dengan Minut, Sorong, Lampung kalau tidak (tidak) salah Balikpapan," pungkasnya.
Sementara itu, Satgas COVID-19 Sulut menyebut kasus aktif warga yang terpapar COVID-19 menyentuh di angka 5.630 orang.
"Hari ini, Rabu 11 Agustus 2021, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Sulawesi Utara memberikan informasi terkini terkait kondisi epidemiologis COVID-19 di Provinsi Sulawesi Utara. Untuk hari ini, update pertambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sejumlah 281. Kasus aktif 5.630 orang," kata Jubir Satgas COVID-19 Sulut Steven Dandel.
(nvl/nvl)
