Ada Pegawai Malu Kerja di KPK, ICW: Wajar, Prestasi Berubah Jadi Kontroversi

Ada Pegawai Malu Kerja di KPK, ICW: Wajar, Prestasi Berubah Jadi Kontroversi

Matius Alfons - detikNews
Kamis, 12 Agu 2021 08:41 WIB
Aktivis anti korupsi dari ICW, Kurnia Ramadhana memberikan pernyataan pers di Gedung Dewan Pengawas KPK, Jl Rasuna Said, Jakarta, Jumat (11/6/2021).  Indonesia Corruption Watch (ICW) melaporkan dugaan pelanggaran kode etik Ketua KPK, Firli Bahuri ke Dewan Pengawas KPK. Dugaan tersebut terkait penggunaan sewa helikopter oleh Firli Bahuri, beberapa waktu lalu. (ARI SAPUTRA/detikcom)
Kurnia Ramadhana (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap wajar jika ada salah satu pegawai yang mengaku malu pada KPK saat ini. ICW menyebut KPK memang sudah tidak seperti sediakala.

"Bagi ICW, hal itu wajar mengingat kondisi KPK memang tidak seperti sedia kala. Praktis nilai-nilai integritas yang ada, tumbuh, dan kembang di KPK perlahan mulai terkikis," kata peneliti ICW, Kurnia Ramadhana, saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).

Lebih lanjut Kurnia menyebut malunya pegawai KPK juga sebagai akibat performa KPK yang kian anjlok dan penanganan internal yang diwarnai perdebatan. Selain itu, menurutnya, KPK saat ini tidak bisa diandalkan dalam pemberantasan korupsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak cukup itu, performa KPK pun kian anjlok, utamanya dalam hal penindakan. Pengelolaan internal kelembagaan juga diwarnai perdebatan, misalnya penyelenggaraan tes wawasan kebangsaan bagi pegawai KPK. Secara sederhana, KPK memang benar-benar tidak bisa diandalkan lagi untuk tugas pemberantasan korupsi," ucapnya.

"Sederet prestasi KPK kini telah berubah menjadi kontroversi," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Kurnia menyebut berubahnya KPK yang dulu menjadi sekarang ini bermuara pada isu dua utama. "Yakni terpilihnya lima komisioner yang penuh dengan permasalahan dan perubahan UU KPK," imbuhnya.

Lihat juga video 'Penampakan Laser Bertulis 'Berani Jujur Pecat' di Gedung KPK':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

MAKI Anggap KPK Sekarang Tak Bisa Dibanggakan

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) juga turut menganggap wajar ketika ada salah satu pegawai KPK yang merasa malu dengan lembaga tempatnya bekerja. MAKI menilai itu sebagai pertanda terjadinya penurunan di KPK.

"Saya kira wajar karena memang KPK sekarang menurun, tidak ada sesuatu yang dibanggakan lagi gitu, meski dia bukan tugas di penanganan perkara, dia bisa jadi tetap malu," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman saat dihubungi, Rabu (11/8/2021).

Boyamin lantas membandingkan kondisi KPK yang dulu dan sekarang. Dia menyebut dulu pegawai KPK juga tertutup terhadap statusnya sebagai pegawai KPK. Namun itu karena sebatas menjaga kerahasiaan dan keamanan diri.

"Ya ini diakui atau tidak bahwa memang terjadi penurunan kualitas KPK. Dulu orang itu menyatakan tidak mengakui pegawai KPK dalam rangka untuk menjaga kerahasiaan, bahwa dia karena ketika bertemu orang memang diminta tidak untuk secara nyata menyatakan dirinya pegawai KPK, untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan, dan itu memang sesuatu yang pasti dalam hatinya membanggakan malah sebagai pegawai KPK tersebut," jelasnya.

Lebih lanjut, Boyamin mengungkap kondisi malunya para pegawai ini juga ternyata dialami pegawai KPK yang baru saja dilantik sebagai ASN. Menurutnya, memang sudah tidak ada lagi kebanggaan dari para pegawai KPK terhadap lembaganya.

"Karena saya tahu juga yang lain itu kemudian merasa, beberapa orang yang masih kemarin lolos dan sekarang pegawai KPK, ASN, tampaknya juga tidak begitu bangga, dan rasanya--bahasa saya--begitulah berkomunikasi gitu tidak bangga seperti dulu-dulu lagi. Ya kalau Febri Diansyah menemukan temannya ada yang malu, ya itu konsekuensi dari penurunan kualitas KPK," ujarnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Pegawai KPK Malu

Sebelumnya, Febri Diansyah mengaku mendengar cerita kawannya yang bertugas sebagai pegawai KPK malu jika ketahuan kerja di KPK. Hal itu diungkap Febri karena pegawai KPK itu merasa malu lantaran sejumlah kontroversi yang dialami lembaga antirasuah itu akhir-akhir ini.

Mantan juru bicara KPK yang kini bergelut di ranah litigasi bagi para korban korupsi itu mengaku baru-baru ini kedatangan seorang kawan yang masih aktif di KPK. Kawan ini diajak Febri sekadar berbagi cerita sembari ditemani kopi.

"Beberapa hari ini, saya kontakan dengan seorang teman yang aktif di KPK. Saya bilang, sesekali kita ngobrollah. Diskusi atau sekadar ngopi," ucap Febri melalui akun Twitternya, Selasa (10/8/2021).

Febri telah mengizinkan detikcom mengutip cuitannya. Tata bahasa dan diksi cuitan itu juga sudah disesuaikan.

Kembali pada cerita Febri itu. Kawan yang bekerja di KPK itu menitip pesan yang cukup membuat Febri terenyak. Apa pesannya?

"Dia bilang ya pengin banget ngobrol lagi tapi ia pesan, 'Kalau ketemu orang lain, jangan bilang aku dari KPK ya'," kata Febri.

Febri serta-merta menyampaikan rasa penasarannya ke kawan itu. "Lho, kenapa?" tanya Febri.

"Malu," jawab si kawan, yang ditirukan Febri.

Halaman 2 dari 3
(maa/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads