Beragam Tanggapan Warga DKI soal Penyekatan Diganti Ganjil Genap

Karin Nur Secha, Athika Rahma, Azhar Bagas Ramadhan - detikNews
Rabu, 11 Agu 2021 11:36 WIB
Suasana di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, saat penyekatan kendaraan dihapus. (Azhar Bagas Ramadhan/detikcom)
Jakarta -

Penyekatan saat PPKM level 4 tak diberlakukan lagi dan diganti dengan peraturan ganjil-genap berdasarkan pelat nomor kendaraan. Warga memberi tanggapan beragam mengenai keputusan ini.

Salah satunya pejalan kaki, Regen (26), yang mendukung penerapan penyekatan diganti dengan ganjil-genap. Namun soal efektif atau tidaknya aturan tersebut dalam pengendalian mobilitas warga, menurut Regen, kembali lagi pada kesadaran masyarakatnya.

"Cukup bagus sih kalau semisal memang tujuannya buat ngurangin mobilitas. Kalau semisal memang lingkungan sendiri, lebih bagus dari individu masing-masing sih, untuk menjaga mobilitas," ujar Regen di depan FX Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (11/8/2021).

Senada dengan Regen, Davino (22) menilai pemberlakuan ganjil-genap salah satu bukti angka COVID menurun. Davino menyarankan agar ganjil-genap juga diterapkan di daerah-daerah penyangga Ibu Kota.

"Saya kira bagus-bagus aja sih, karena kan memang tujuannya baik untuk mengurangi masyarakat untuk ngehindarin kerumunan. Mungkin stepping dari kemarin ditutup, sekarang ganjil genap kan mungkin skalanya udah turun lagi, jadi saya support-support aja," kata Davino di lokasi yang sama.

Warga DKI, Regen, menanggapi kebijakan penyekatan yang diganti dengan sistem ganjil-genap untuk mengurangi mobilitas saat PPKM level 4. (detikcom)

"Saran saya mungkin nggak cuma di jantung kota ya, di pinggir juga. Saya kebetulan dari Depok nih, orang-orang di Depok rata-rata nggak seperti di Jakarta. Jadi kalau didukung juga daerah-daerah penyokongnya, akan lebih bagus," sambung dia.

Berbeda dengan Regen dan Davino, Bahar (56) justru tak setuju dengan peraturan ganjil-genap. Menurutnya, penyekatan lebih efektif menurunkan mobilitas warga.

"Saya pribadi ya, (ganjil-genap) nggak efektif. Karena gini lho, permasalahannya, kalau nanti COVID-nya naik, itu masyarakat kita ini kan beda-beda pendapat ya. Pasti pemerintah yang disalahin," kata Bahar.

Kata Pengguna Jalan di Lenteng Agung Jaksel

Pengendara motor, Ahmad (23), pesimistis dengan pergantian aturan ini. Menurut Ahmad, hasilnya akan sama saja.

"Nggak pengaruh, ada penyekatan atau nggak juga nggak mengurangi kasus COVID secara drastis. Karena ketika masih disekat, orang juga masih cari jalan lain, meskipun jaraknya cukup jauh. Dan yang bukan pengendara juga masih melakukan aktivitas lain," tutur Ahmad.

Simak komentar-komentar para pengguna jalan lainnya di halaman berikutnya.

Saksikan video 'Ganjil-Genap di 8 Ruas Jalan DKI Tak Berlaku bagi Kendaraan Roda Dua':






(aud/imk)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork