Setelah kasus fetis 'kain jarik' Gilang, kasus serupa kini kembali muncul dan membuat heboh. Seorang perempuan menjadi korban dugaan fetisisme yang dilakukan seseorang melalui media sosial.
Fetisisme seksual adalah ketertarikan seksual yang muncul pada benda atau bagian tubuh yang tidak lazim, atau yang umumnya tidak dianggap sebagai sesuatu yang seksual oleh umum.
Kejadian ini dialami oleh pemilik akun @jxpxtcr. Bermula ketika dirinya mendapatkan direct message dari akun Twitter @mawarputrijul, yang menanyakan kondisi matanya yang diperban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban saat itu memang menaruh foto matanya yang diperban di akun Twitternya itu.
"Itu berawal dari twit saya tentang mata saya diperban. Lalu malamnya ada yang nge-DM saya menanyakan kondisi mata saya," katanya dihubungi detikcom, Senin (9/8/2021) malam.
Perempuan tersebut menuliskan keluhan soal matanya yang diperban itu pada Senin (2/8). Pelaku lalu mengirimkan pesan di Twitter korban dan meminta korban mengirimkan foto dirinya dengan matanya yang diperban itu.
'Serangan' Pornogarfi
Perbincangan via direct message saat itu berlangsung normal. Terduga pelaku lalu mem-follow akun korban dan sebaliknya.
Anehnya, pelaku bersikeras memintanya untuk tidak mengikuti akunnya di Twitter. Kecurigaan mulai muncul setelah korban mengikuti akun pelaku.
Seketika, timeline di akun Twitternya 'diserang' akun-akun porno yang di retweet terduga pelaku. Korban merasa aneh dengan akun tersebut.
"Ketika saya balik ke TL (timeline) saya tiba-tiba TL saya dipenuhi akun bok*p dan foto-foto seksi yang di mana di-RT sama pelaku," jelas korban.
Korban semakin curiga dengan akun tersebut ketika melihat sejumlah foto-foto perempuan dengan mata diperban memenuhi halaman terduga pelaku.
Simak bagaimana kisah selanjutnya di halaman berikut:
Saksikan juga 'Predator Fetish Pocong Divonis 5 Tahun 6 Bulan Penjara':
Pelaku Pajang Foto Wanita Diperban
Korban kemudian mencoba mencari tahu akun dari pelaku. Saat itu korban kemudian menemukan pelaku sudah mengunggah foto-foto perempuan yang matanya diperban.
"Lalu saya curiga dan bertanya-tanya dalam hati, ini akun apa?! Lalu ketika saya stalk akun pelaku ternyata pelaku sudah meng-upload beberapa foto-foto dari para korban dan ada video juga. Akhirnya saya cecar pelaku habis itu dia nge-blok saya dan akhirnya saya blok balik," ungkap korban.
Dianalisis Polisi
Dihubungi terpisah, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Auliansyah Lubis mengaku polisi belum menerima adanya laporan dari korban. Namun pihaknya mengaku tengah menganalisis akun dari terduga pelaku.
"Kami sedang analisa," kata Auliansyah kepada detikcom.
Auliansyah belum memerinci perihal proses analisis tersebut. Penyelidikan akun terduga pelaku kini masih dilakukan.