Ziarah Kapolda Sumsel ke Makam Akidi Tio Usai Donasi Rp 2 T Bermasalah

Round-Up

Ziarah Kapolda Sumsel ke Makam Akidi Tio Usai Donasi Rp 2 T Bermasalah

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 10 Agu 2021 06:31 WIB
Irjen Eko Indra (Raja Adil-detikcom)
Foto: Irjen Eko Indra Heri (Raja Adil/detikcom)
Palembang -

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri mengunjungi makam Akidi Tio di tengah gaduh sumbangan Rp 2 triliun. Namun, ziarah tersebut tidak ada hubungannya dengan donasi Rp 2 triliun.

Eko ke makam Akidi Tio pada Minggu (9/8). Foto Eko tengah berada di sekitar makam Akidi Tio beredar luas di aplikasi perpesanan. Eko tampak mengenakan topi hitam, kaus kerah serta jaket dan celana panjang.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Supriadi, mengatakan Eko datang ke makam tersebut sebagai pribadi. Eko kebetulan tengah berolahraga dan melewati makam Akidi Tio.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedatangan Kapolda ke sana sifatnya pribadi tidak ada kaitannya dengan kasus," ujarnya.

Polisi Tunggu Hasil Kejiwaan Anak Akidi Tio

Dia mengatakan Polda Sumsel masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan anak Akidi Tio, Heryanty yang dilakukan pihak rumah sakit jiwa (RSJ). Supriadi menyebut belum ada rencana pemanggilan ulang terhadap Heryanty.

ADVERTISEMENT

"Mereka minta waktu kurang lebih 5 hari proses penilaian mereka, nanti setelah ada hasilnya baru kita sampaikan," ucapnya.

Supriadi mengatakan, secara fisik, Heryanty dalam kondisi sehat. Heryanty juga dinyatakan negatif COVID-19 setelah dilakukan tes PCR.

"Untuk kesehatannya sendiri alhamdulillah sudah membaik karena kan COVID-nya negatif," kata Supriadi.

Simak juga video 'Dokter Laporkan Anak Akidi Tio Terkait Utang Rp 2,5 Miliar':

[Gambas:Video 20detik]



Baca selengkapnya di halaman berikutnya

Hibah Bodong

Polisi telah memeriksa Heryanty pada Senin (2/8). Pemeriksaan dilakukan karena janji hibah Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio yang telah diserahkan secara simbolis ke Irjen Eko Indra Heri tersebut tak kunjung cair. Dari pemeriksaan itu, diketahui dana Rp 2 triliun yang dijanjikan tidak ada.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga telah melakukan analisis dan pemeriksaan terkait janji donasi Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. PPATK menyimpulkan bilyet giro Rp 2 triliun itu tidak ada alias bodong.

"Sampai dengan hari kemarin, kami sudah melakukan analisis dan pemeriksaan, dan dapat disimpulkan kalau uang yang disebut dalam bilyet giro itu tidak ada," ujar Kepala PPATK Dian Ediana Rae kepada wartawan, Rabu (4/8).

Irjen Eko Indra Heri langsung meminta maaf kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. "Secara pribadi saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Khususnya jelas kepada bapak Kapolri, pejabat utama Mabes Polri, anggota Polri se-Indonesia dan masyarakat Sumatera Selatan," kata Eko membuka konferensi pers di Polda Sumsel, Kamis (5/8) siang.

Dia juga minta maaf kepada tokoh agama, Gubernur Sumsel Herman Deru, hingga Danrem Garuda Dempo Brigjen TNI Agus karena ikut terlibat dalam kasus tersebut. Eko mengatakan kasus ini terjadi karena ketidakhati-hatian dirinya.

Selain itu, Eko mengatakan dirinya kenal secara pribadi dengan Akidi Tio dan anak pertamanya semasa hidup. Dia mengatakan mengenal Akidi Tio saat bertugas di Aceh Timur. Eko pun mengaku telah memaafkan keluarga Akidi Tio terlepas ada tidaknya dana hibah Rp 2 triliun yang telah diserahkan secara simbolis.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads