Kalimantan Tengah mendapatkan bantuan 168 unit konsentrator oksigen dari pemerintah pusat untuk kebutuhan pasien COVID-19. Dengan adanya bantuan tersebut, persediaan oksigen di Kalimantan Tengah per Senin (9/8/2021) diperkirakan cukup untuk 13 hari.
Bantuan tersebut datang setelah Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran melaporkan kondisi terkini kasus COVID-19 di Kalteng ke Presiden Joko Widodo. Sugianto menyampaikan ketersediaan oksigen sangat krusial untuk mencegah risiko fatalitas pasien COVID-19.
"Sikap yang ditunjukkan oleh Presiden Jokowi harus dapat dicontoh dan diteladani oleh seluruh kepala daerah termasuk bupati dan wali kota dalam penanganan COVID-19,"ungkap Sugianto dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi dan koordinasi yang baik serta respon yang cepat dan tanggap berdasarkan kondisi riil di lapangan serta mengutamakan keselamatan masyarakat merupakan cerminan bangsa Indonesia untuk bergotong royong dalam menyelesaikan pandemi COVID-19," imbuhnya.
Bantuan konsentrator oksigen tersebut lantas didistribusikan ke sejumlah rumah sakit di Kalimantan Tengah, sesuai dengan kebutuhan masing-masing. RSUD Dr.Doris Sylvanus sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah mendapatkan alokasi 28 unit, menyusul RSUD Imanudin dan Murjani masing-masing mendapatkan 15 unit, dan rumah Sakit lainnya akan diberikan 5-10 unit.
"Angka persediaan ini akan terus bertambah dengan upaya yang terus kita lakukan, selain meminta bantuan oxygen concentrator dari Presiden, upaya lain yang dilakukan adalah mengajak partisipasi swasta dalam mengatasi krisis oksigen melalui pemberian CSR. Upaya lain yang dilakukan adalah kerja sama dengan Gubernur provinsi tetangga seperti Kaltim, Kalbar dan Kalsel," ujar Sugianto.
Sugianto mengatakan pihaknya juga berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Sumatera Selatan untuk memperoleh pasokan oksigen. Pemprov Kalteng juga meminta agar SKK Migas meminjamkan isotank yang dapat dipergunakan untuk mengangkut liquid oxygen dalam jumlah besar. Sugianto juga meminta agar produsen dapat mempertahankan kuota oksigen untuk penanganan COVID-19 di Kalteng.
Ia menambahkan Pemprov Kalteng akan membeli generator oksigen untuk bisa memproduksi oksigen secara mandiri. Sugianto mengajak bupati dan wali kota mengalokasikan dana untuk pembelian generator oksigen skala besar yang akan ditempatkan di wilayah barat, tengah, dan timur.
"Syukur Alhamdulillah, pada hari ini Kalimantan Tengah telah berhasil keluar dari krisis oksigen, sekali lagi kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas perhatian dan bantuan dari Presiden RI Ir. Joko Widodo, Menteri Kesehatan, dan pihak swasta yang berkomitmen membantu Provinsi Kalimantan Tengah dalam penanganan COVID-19," ujarnya.
"Kepada Bupati/Wali Kota se-Kalimantan Tengah ini merupakan tanggung jawab berat yang harus kita selesaikan, keselamatan masyarakat adalah yang utama, tanpa pengecualian. Diharapkan sampai tanggal 17 Agustus 2021 angka kasus konfirmasi harian dan kematian turun drastis," sambung Sugianto.
Ia turut mengimbau kepada pemerintah kota dan kabupaten agar melaksanakan 3T secara massif dan terukur. Selain itu, program vaksinasi dan sosialisasi protokol kesehatan digalakkan di Kalteng.
(ncm/mpr)