Sejak awal menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pernah melontarkan niat membangun tanggul raksasa (giant sea wall) pada 2014 untuk mengatasi banjir rob. Ide itu kandas karena banyak yang menolak, dan ternyata selain ongkosnya sangat mahal pembangunan dan pemeliharaannya tidak mudah.
"Waktu saya ke Rotterdam, para ahli di sana menjelaskan, hingga kurun waktu tertentu, tanggul harus terus ditinggikan mengikuti peningkatan air laut akibat climate change," kata Ganjar dalam program blak-blakan detikcom, Senin (9/8/2021).
Akhirnya, dengan bantuan pemerintah pusat dibangun polder-polder yang dilengkapi dengan tanggul, kolam retensi, dan pompa. Belakangan, ketika pemerintah pusat berencana membangun Tol Semarang-Demak sepanjang hampir 27 kilometer, Ganjar Pranowo meminta agar tol tersebut dibuat melingkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semula desainnya lurus yang saya sebut tol Shirotol Mustaqim saking lurusnya. Tapi saya minta ke Pak Basuki (Menteri PUPR Basuki Hadimuljono) agar dibuat melingkar saja," kata Ganjar.
Dia beralasan, bila dibuat lurus membutuhkan pembebasan lahan terlalu banyak sehingga biayanya mahal. Selain itu, dengan melingkar, bisa sekaligus berfungsi seperti benteng atau tanggul penahan banjir rob. "Alhamdulillah Pak Basuki setuju," ujarnya.
Diharapkan kawasan yang sering terendam banjir akan menjadi kering, sehingga dapat digunakan untuk kawasan industri dan pendukungnya, serta pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di Jawa Tengah.
(jat/jat)