.webp)
Gedung Pasar Inpres Blok C Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang terbakar tak kunjung diperbaiki. Padahal sudah tiga bulan lebih bagian pasar ini hangus gegara dilalap si jago merah.
Pantauan detikcom, Jumat (6/8/2021) pukul 13.15 WIB, gedung yang terbakar masih ditutupi seng. Terlihat beberapa petugas keamanan di pasar melintasi akses terbatas ke gedung tersebut dan naik ke atas.
Lahan di sekitar gedung dijadikan tempat parkir mobil dan motor. Pedagang sementara dipindahkan ke lantai 1 Blok B, ada pula yang menggelar lapak di sebelah gedung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Blok C Pasar Minggu sisa kebakaran belum kunjung dibangun atau diperbaiki. 6 Agustus 2021. (Athika Rahma/detikcom) |
Salah seorang pedagang kantong plastik, Nurdin, mengatakan belum ada proyek perbaikan gedung ini.
"Ya, saya berjualan di sini, belum ada yang perbaiki. Ada yang datang buat ngecek-ngecek," katanya saat ditemui di lokasi.
Senada dengan Nurdin, pedagang sandal Nuryati mengungkapkan hal serupa. Pihaknya masih menempati lokasi sementara yang disediakan untuk berjualan.
Dirinya mengaku belum mendapat informasi kapan lapak tempat ia biasa berjualan mulai diperbaiki.
"Sudah sejak mau Lebaran pindah. Ya, di sini saja jualannya," katanya.
Selanjutnya, keterangan pihak Manager Pasar Minggu:
Kebakaran itu terjadi pada 12 April 2021 atau hampir empat bulan silam. Adapun bangunan Pasar Minggu terdiri atas lima blok dan yang terbakar hanya di Blok C. Dari pendataan diketahui, sebanyak 391 tempat usaha dari 392 tempat usaha di yang berada di Blok C terbakar.
Manajer Pasar Minggu Yohanes Daramonsidi menjelaskan pembangunan atau perbaikan pasar ini menunggu tindak lanjut Pasar Jaya, perusahaan milik Pemprov DKI. Saat ini, hasil asesmen kerusakan sudah keluar dan diserahkan ke PD Pasar Jaya.
 Blok C Pasar Minggu sisa kebakaran, belum kunjung dibangun atau diperbaiki. 6 Agustus 2021. (Athika Rahma/detikcom) |
"Belum dibangun. Ini baru selesai hasil asesmen tes hasil strukturnya. Hasilnya sudah dikirim ke kantor pusat PD Pasar Jaya, sekitar pekan lalu. Setelah itu, barulah nanti akan ada proses sesuai rekomendasi, apakah diperkuat atau diperbaiki," kata Yohanes, Jumat (6/8/2021).
(dnu/dnu)
