Suku Dinas Jakarta Barat menegaskan tidak ada pemberlakuan syarat wajib vaksinasi bagi warga yang hendak mengambil bantuan sosial (bansos) COVID-19. Hal ini menjawab aduan dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) soal warga Jakbar yang menyebut bansos ditunda jika tidak mau divaksinasi.
"Tidak ada kita memaksa vaksin karena ada bansos atau bansos tidak diberikan karena belum vaksin. Nggak ada," kata Kepala Suku Dinas Sosial Mursidin saat dihubungi, Jumat (6/8/2021).
Mursidin mengatakan saat ini syarat vaksinasi COVID-19 bagi penerima bansos hanya berbentuk imbauan semata. Hal ini merujuk pada Perpres Nomor 14 Tahun 2021.
Kendati demikian, sering kali ketentuan ini diartikan berbeda oleh pengurus setempat.
"Itulah yang persepsinya salah, kadang di masyarakat persepsinya diterjemahkan berbagai macam," sebutnya.
Untuk saat ini, Mursidin tetap turun ke lapangan mengecek aduan warga. Dia menegaskan siapa pun tak boleh membekukan bansos karena warga menolak vaksin COVID-19.
"Kasih tahu lokasinya, nanti saya turun," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, KPAI menerima aduan dari warga yang menyebut pemerintah akan menunda bantuan sosial jika tidak mau disuntik vaksin COVID-19. Komisioner KPAI Retno Listyarti menjelaskan laporan ini bermula dari kejadian orang tua yang tidak mau anaknya divaksinasi COVID-19.
"Jadi ada orang tua yang dia nggak mau anaknya divaksin. Di situ ada 'peringatan' kalau nggak mau divaksinasi keluarga sama anaknya, maka bantuan yang diterima akan ditunda, bukan dihilangkan, tapi ditunda," kata Retno dalam konferensi virtual, Kamis (5/8/2021).
Retno menyebut bansos yang dimaksud adalah program keluarga harapan (PKH) DKI Jakarta. Retno mengatakan awalnya warga tersebut mendengar desas-desus penundaan bansos PKH. Tak terkecuali, bantuan untuk anak-anak. Pelapor akhirnya menanyakan kebenaran kabar itu kepada RT setempat. Ketua RT pun membenarkannya.
"Kalau RT-nya bilang bantuan yang PKH kali ya maksudnya dari Dinsos itu akan ditunda. Itu memang ada laporan di KPAI. Satu laporan berasal dari wilayah Jakarta Barat," jelasnya.
(isa/isa)