Aksi premanisme yang meresahkan masih marak terjadi di Ceger, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Aparat kepolisian meminta warga segera melaporkan premanisme itu.
"Dimohon kepada korban yang merasa dirugikan agar membuat laporan untuk tindak lanjutnya," ujar Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren Iptu Rony Setiawan saat dimintai konfirmasi, Kamis (5/8/2021).
Polisi akan beraksi untuk menangani masalah maraknya aksi premanisme di kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pihak Polsek akan melakukan penyelidikan," kata Rony.
Sebelumnya, pada 19 Juli lalu, polisi menyebut telah menangkap satu preman yang memalak pedagang di lokasi. Aksi polisi ini merupakan tindak lanjut dari viralnya surat warga Pondok Aren di media sosial, berisi keluhan soal masalah preman minta jatah di kawasan Ceger ini.
Namun pada Rabu (4/7) kemarin, pedagang di lokasi menyatakan premanisme masih terjadi. Preman masih minta jatah meski dua bulan lalu polisi sudah menangkap seorang preman.
Selanjutnya, kesaksian pedagang setempat:
Simak juga 'Izet, Preman yang Viral karena Palak Sopir Truk di Padang Dibekuk!':
Lokasi terjadinya premanisme ada di Jl Ceger Raya, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel). Salah seorang pedagang ditagih uang setiap awal bulan. Preman tersebut meminta uang kepadanya senilai Rp 20 ribu.
"Suka ke sini pas awal-awal bulan, pasti ada saja yang nagih ke sini. Rp 20 ribu, tapi karena saya bilang toko lagi sepi, saya tawar Rp 10 ribu. Dia nggak mau. Dia minta Rp 15 ribu, tapi tetap saya kasih Rp 10 ribu," ujarnya saat ditemui detikcom Do Your Magic di Jl Ceger Raya, Pondok Aren, Tangsel, Rabu (4/8) kemarin.
Pedagang tersebut menunjukkan kuitansi pembayaran uang keamanan tersebut. Tidak ada cap dari institusi resmi pemerintah di kuitansi tersebut.
Pedagang lain di Jl Ceger Raya juga merasakan hal serupa. Dia pun dimintai uang oleh preman senilai Rp 20 ribu dengan dalih untuk keamanan.
"Jadi tadi ada orang ke sini, dia minta Rp 20 ribu. Karena saya kan baru tiga hari jualan di sini, jadi saya kasih saja. Karena kan saya kurang paham juga, katanya buat keamanan," ujarnya yang menunjukkan kuitansi uang keamanan kepada preman.