Seorang murid SMPN 7 Lebong, Bengkulu, menjadi korban pemukulan oleh siswa lain karena tidak memberikan rokok, padahal korban bukan perokok. Polisi mengatakan kasus tersebut telah berakhir dengan kesepakatan damai kedua belah pihak.
"Sudah dimediasi dan ada kesepakatan damai," ujar Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Sudarno kepada wartawan, Rabu (4/8/2021).
Sudarno mengungkap kronologi dari pemukulan itu. Awalnya, korban berinisial FA (14) berjalan melewati pelaku, RK (15), yang sedang duduk di depan sekolah.
RK pun meminta rokok kepada FA. Namun, karena bukan perokok, FA tidak memberikan rokok. Sontak, RK memukuli FA.
"Pelaku awalnya meminta rokok dan korban menyampaikan kepada pelaku bahwa tidak mempunyai rokok. Dan pelaku langsung memukul korban," tuturnya.
Setelah dipukuli, FA memberikan uang Rp 2.500 kepada RK. Adapun peristiwa pem-bully-an itu direkam teman pelaku dan menjadi viral di Facebook.
"Selanjutnya korban memberikan uang sejumlah Rp 2.500, dan pelaku mengambil uang tersebut. Selanjutnya kejadian direkam oleh teman sekolah dan di-upload di sosial media Facebook sehingga video tersebut menjadi viral," papar Sudarno.
Selanjutnya, pada hari ini sekitar pukul 15.00 WIB, Sudarno menyatakan telah dilakukan mediasi antara kedua belah pihak di Mako Polsek Rimbo Pengadang. Kepala sekolah, orang tua, hingga pelaku serta korban dihadirkan dalam mediasi itu.
Dalam mediasi itu, disepakati bahwa seluruh pihak yang masih menyimpan video kekerasan tersebut, diimbau untuk tidak menyebarkannya lagi dan segera menghapus dari HP masing-masing karena permasalahan telah selesai..
"Orang tua kedua belah pihak mengaku dan membenarkan telah melakukan kesepakatan damai tanpa paksaan dari pihak manapun," imbuh Sudarno.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
(aud/aud)