2 Penyebab Kematian Corona RI Lebih Tinggi dari Negara Lain

2 Penyebab Kematian Corona RI Lebih Tinggi dari Negara Lain

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 04 Agu 2021 15:57 WIB
Poster
Ilustrasi (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Satgas COVID-19 menjelaskan penyebab kasus kematian akibat virus Corona (COVID-19) di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain. Cakupan vaksinasi dan isolasi mandiri yang tak terkontrol, kata Satgas, menjadi faktor angka kematian itu tinggi.

"Jadi di luar negeri itu kenapa mungkin sama-sama jumlah kasus meningkat, kenapa angka kematian di Indonesia lebih tinggi? Beberapa faktor di antaranya tadi sudah disampaikan, isolasi mandiri perlu dipantau, tidak bisa hanya isolasi mandiri sendiri saja," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-19 Dewi Nur Aisyah dalam siaran YouTube BNPB, Rabu (4/8/2021).

Dalam melakukan isolasi mandiri ini, Dewi menekankan bahwa masyarakat harus diedukasi. Jadi mereka akan memahami kapan waktu untuk menjalani pemeriksaan ke rumah sakit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masyarakat lebih banyak diedukasi, media juga berperan dalam mengedukasi masyarakat biar paham kapan harus ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan," jelasnya.

Faktor kedua yang menjadi penyebab angka kematian akibat Corona di RI, kata Dewi, adalah cakupan vaksinasi. Dia menyebut vaksinasi di negara lain sangat tinggi, berbeda dengan Indonesia yang saat ini masih digencarkan.

ADVERTISEMENT

"Yang kedua adalah cakupan vaksinasi. Di beberapa negara cakupan vaksinasinya sudah sangat tinggi sekali yang mengakibatkan ketika mereka terinfeksi COVID-19 cenderung memiliki gejala yang ringan bahkan tidak bergejala sama sekali. Nah di kita, kita masih mengejar vaksinasi tadi, harapannya adalah ketika terjadi infeksi, karena memang sampai saat ini tidak ada vaksin yang mencegah 100 persen orang tidak akan terinfeksi COVID-19, itu nggak ada vaksin manapun tidak ada. Jadi saat ini yang harus dilakukan adalah tetap protokol 3M," kata dia.

Dewi menyebut vaksinasi diharapkan dapat mencegah terjadinya gejala berat. Jadi mereka yang terinfeksi setelah vaksinasi bisa terlindungi.

"Kemudian dilakukan vaksinasi, karena sekalipun kita terinfeksi harapannya tidak menjadi gejala berat apalagi kritis yang perlu ke rumah sakit. Kita akan lebih banyak terlindungi," sebut Dewi.

Simak juga 'Cegah Varian Delta Meluas, Satgas Ubah Pola Pelacakan Kasus Covid-19':

[Gambas:Video 20detik]



Guna menurunkan angka kematian itu, Dewi menyebut pemerintah melakukan beberapa hal. Seperti memantau warga yang menjalani isolasi mandiri serta menambah kapasitas tracing dan testing.

"Berapa hal juga sudah dilakukan, pertama tadi, dengan menambah jumlah tracer-nya, isolasi mandiri yang terpantau harapannya juga dapat berjalan dengan pertambahannya jumlah tracer dan tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas, kemudian juga bagi-bagi oximeter juga dilakukan Kemenkes. Kemudian memastikan pasokan oksigen, dari ujung produksi sampai dengan rumah sakit ini juga dilakukan," jelasnya.

Meski demikian, tambah Dewi, upaya itu perlu kolaborasi banyak pihak. Dia meminta warga mendorong program vaksinasi dan melapor kepada petugas jika menjalani isolasi mandiri.

"Lagi-lagi memang ini butuh kolaborasi banyak pihak untuk sama-sama melakukan pelaporan dan pemantauan. Nggak bisa nggak satunya reaktif kalau tidak ada juga diinformasikan kita butuh apa, kita memerlukan apa. Beberapa hal itu sudah dilakukan dalam rangka menekan angka kematian plus tadi vaksinasinya semakin digencarkan," sebutnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads