Partai Demokrat (PD) mengkritik pesawat kepresidenan dicat ulang dari biru menjadi merah. Politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno, meminta agar warna cat pesawat itu tak dipersoalkan.
"Jangan menghabiskan energi untuk pilihan warna yang sudah menjadi konsensus kenegaraan kita," kata Hendrawan kepada wartawan, Selasa (3/8/2021).
Dia menilai pemilihan warna merah dan putih di pesawat kepresidenan bukanlah soal selera. Kata dia, warna tersebut merupakan warna yang menjadi simbol bendera negara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Merah-putih adalah warna kita semua. Jadi saya percaya teman-teman Demokrat akan merasa teduh, di bawah panji merah-putih kita semua berdiri. Beda kalau dicat merah semua, karena mudah diasosiasikan dengan partai tertentu," ucapnya.
Hendrawan menyebut warna merah-putih akan jelas lebih representatif untuk pesawat kepresidenan atau kenegaraan. Meski begitu, dirinya menyadari mengubah warna cat pesawat bukanlah suatu kebutuhan yang mendesak untuk saat ini.
"Saya justru heran, mengapa tidak dari awal dicat demikian ya?" ujarnya.
Protes Demokrat
Politikus Demokrat Andi Arief sebelumnya melayangkan protes usai pesawat kepresidenan dicat ulang. Andi Arief menyebutkan alasan pesawat kepresidenan dicat biru. Andi Arief lantas mengungkit judul lagu yang dipopulerkan Ariel 'NOAH'.
"Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera, bisa juga Corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU," kata dia.
"Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang," ujar Andi Arief.
Tonton video 'Ramai Pengecatan Pesawat Kepresidenan, Telan Biaya Hingga Miliaran':
Penjelasan istana dan perkiraan harga cat ulang pesawat ada di halaman selanjutnya:
Penjelasan Istana
Sementara itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan bahwa Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 atau Pesawat BBJ 2 telah dicat ulang.
Dia mengungkapkan pengecatan pesawat BBJ 2 ini sudah direncanakan sejak 2019. Terkait dengan perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia pada 2020.
"Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ," kata dia dalam keterangannya, Selasa (3/8).
Harga Pengecatan Pesawat
Biaya pengecatan pesawat kepresidenan ini awal mulanya diungkap oleh pengamat penerbangan Alvin Lie. Dari unggahannya, Alvin menuliskan biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar US$ 100 ribu hingga US$ 150 ribu atau sekitar Rp 1,4 miliar hingga Rp 2,1 miliar.
"Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan. Biaya cat ulang pesawat setara B737 berkisar antara US$ 100 ribu sampai dengan US$ 150 ribu. Sekitar Rp 1,4 miliar sampai dengan Rp 2,1 miliar," tulis Alvin, Selasa (3/8).
Sumber di Istana juga menyebutkan hal yang sama. Biaya pengecatan untuk BBJ-2 mencapai Rp 2,1 miliar.
"Rp 2,1 miliar untuk BBJ," kata sumber tersebut.
(fas/haf)