Ucapan sejumlah politikus atas keberhasilan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 menjadi sorotan gara-gara foto politikus tersebut ikut tampil. Pakar komunikasi digital UI, Firman Kurniawan, menganalisis fenomena foto politikus muncul dalam ucapan selamat kepada atlet.
Firman awalnya menjelaskan bahwa cara mengkomunikasikan diri pada event dan moment yang sedang menjadi perhatian publik, lebih dahulu diadaptasi di dunia komunikasi pemasaran. Di bidang komunikasi pemasaran berlaku rumus untuk membangun perhatian publik, perlu memperhatikan event dan moment.
Event adalah peristiwa tertentu yang relevan dengan produk dan moment adalah saat terjadinya puncak perhatian publik. Baik event maupun momentumnya jadi relevan dengan produk yang diluncurkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada komunikasi politik, senada cara berpikirnya: adanya event dan moment, memberikan alasan bagi munculnya profil politisi di hadapan publik. Tanpa kedua unsur itu, publik akan bertanya, untuk tujuan apa politisi memunculkan wajahnya di hadapan publik. Buang-buang waktu saja," kata Firman kepada wartawan, Senin (2/8/2021).
Menurut Firman, gelaran olimpiade merupakan event langka, yang tak terjadi setiap tahun. Terlebih di tengah kejenuhan kabar duka Corona, event ini jadi penawar kesedihan. Sehingga perhatian teralihkan yang merupakan keinginan wajar untuk menjaga kesehatan mental.
"Event olimpiade merupakan tawaran baik bagi masyarakat Indonesia. Bandingkan juga dengan Piala Eropa, yang juga mampu menyedot perhatian besar publik. Terlebih ketika di event ini ada atlet Indonesia yang mempertaruhkan kemenangannya," ujar Firman.
"Terlebih, manakala ada atlet Indonesia mampu mencetak kemenangan meraih perunggu, perak, terlebih emas, tentu jadi momentum yang dinantikan. Semua perhatian tertuju padanya. Menyelipkan foto profil sambil mengucapkan selamat, di momentum puncak ini, tentu akan sedikit mengalihkan perhatian pada pemberi ucapan selamat," sambungnya.
Lantas, apakah foto para politikus tersebut dipermasalahkan atau dihujat karena memanfaatkan kesempatan? Menurut Firman tak jadi soal.
"Bukankah itu juga merupakan bentuk perhatian? Itu bonus awareness, terlebih jika trending di media sosial," ucapnya.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Pertanyaan selanjutnya adalah mengapa foto wajah pejabat atau politikusnya lebih besar dibading atlet yang mendapatkan emas? Firman memberikan analisisnya bahwa ada hasrat politikus ingin lebih diperhatikan.
"Itu merepresentasikan hasratnya yang ingin lebih menonjol dibanding substansi tindakan memberi penghormatan bagi pemenang, selain aspek estetika yang lemah tentunya. Dalam pemahaman dangkal, seringkali aspek kuantitas dipandang lebih manjur dibanding aspek kualitasnya, termasuk estetika. Banyak produk yang menampilkan aspek kualitas dan estetis, tak kehilangan daya tarik," imbuhnya.
Sejumlah pejabat hingga politikus sebelumnya ikut memberikan ucapan atas keberhasilan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenangkan medali emas pada Olimpiade Tokyo 2020. Namun ucapan selamat dan apresiasi tersebut jadi sorotan gara-gara para pejabat ikut tampil lewat foto.
Sorotan bagi foto para pejabat di poster ucapan selamat untuk Greysia Polii/Apriyani Rahayu itu ramai dibahas di Twitter, Senin (2/8). Bahkan, ada netizen yang membuat rangkuman poster-poster dengan foto para pejabat di samping foto Greysia/Apriani.