Menkes Jelaskan Alasan Beda Alokasi Vaksin untuk Daerah

Menkes Jelaskan Alasan Beda Alokasi Vaksin untuk Daerah

Tim detikcom - detikNews
Senin, 02 Agu 2021 11:45 WIB
The hands in blue glove of the scientist hold the processor
Ilustrasi Vaksin. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Alernon77)
Jakarta -

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menerangkan alasan terus melakukan akselerasi vaksinasi COVID-19. Budi menyebutkan hal itu dikarenakan angka kasus aktif di tiap daerah berbeda-beda.

"Pesan bapak Presiden mengingat provinsi Jawa dan Bali ini tinggi sekali kenaikan kasusnya dan juga kematiannya, ini harus diakselerasi vaksinasainya," ujar Budi dalam keterangannya, Senin (2/8/2021).

"Jadi kalau bertanya vaksinasi ini lebih banyak di daerah tertentu, karena memang daerah itu yang kasus konfirmasi paling tinggi dan kematiannya paling tinggi," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menekankan program vaksinasi diberikan berbasis risiko. Itu sebabnya sejak awal pemerintah mengutamakan tenaga kesehatan yang disuntik vaksin Corona lebih dulu.

"Karena mereka yang paling berisiko tinggi itu sebabnya kita berikan. Kenapa kita berikan ke Kabupaten Kota lebih banyak, karena memang kematiannya paling tinggi di sana, orang yang terkena paling tinggi di sana," papar Budi.

ADVERTISEMENT

Dia pun minta pengertian masyarakat soal program vaksinasi pemerintah. Dia menyebut saat ini pemerintah baru mendapat 22 persen vaksin dari total yang dibutuhkan.

"Jadi kalau bapak ibu yang sudah divaksin 20 persen, itu sama dengan nasional," kata Budi.

(idn/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads