Kementerian Ketenagakerjaan bersama Ikatan Dokter Indonesia menggelar Webinar Emergency and Response in COVID-19 Pandemic Setting di Jakarta. Kegiatan ini diadakan sebagai sinergi dalam menghadapi banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi pandemi COVID-19.
Dalam sambutannya pada acara yang berlangsung Sabtu (31/7), Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan sinergi yang dilakukan oleh Emergency Medical Team (EMT) IDI Kemnaker RI, merupakan bukti kepedulian dan usaha dari PB IDI untuk terus meningkatkan kapasitas anggotanya. Kerja sama ini juga sekaligus berupaya untuk menurunkan risiko terinfeksi dalam penanganan pandemi.
"Salah satu yang menjadi keprihatinan kita semua pada saat ini adalah banyaknya tenaga kesehatan kita, di antaranya para dokter dan perawat, yang ikut terinfeksi bahkan meninggal akibat pandemi ini," kata Ida dalam keterangan tertulis, Senin (2/8/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ida mengungkapkan selama 1,5 tahun ini, jumlah kasus COVID-19 sudah mencapai lebih dari 3,3 juta orang dengan lebih dari 90 ribu orang meninggal akibat wabah pandemi. Ia menambahkan data menunjukkan hingga saat ini ada lebih dari 1.400 orang nakes yang gugur akibat pandemi.
Menurut Ida, gugurnya para nakes merupakan kehilangan besar. Sebab, nakes merupakan pejuang garis depan yang mempertaruhkan nyawa secara langsung dalam perjuangan menghadapi pandemi.
"Melihat data di atas, webinar dan pelatihan pada hari ini sangatlah besar urgensinya, karena bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para tenaga kesehatan dalam penanganan kegawatdaruratan di masa pandemi. Saya memberikan apresiasi, doa dan dukungan saya kepada semua nakes yang masih terus berjuang di garis depan untuk menghadapi pandemi pada saat ini," ungkapnya.
Ida berharap melalui webinar ini, pihaknya dapat memberikan panduan tanggap darurat yang mengedepankan standar keamanan tertinggi. Ia pun mengatakan tujuan dari webinar ini ialah untuk menjaga para tenaga kesehatan dari risiko terinfeksi yang dapat berakibat kematian.
"Saya yakin acara hari ini akan dapat memberi nilai tambah yang besar dan akan ikut berkontribusi positif dalam langkah kita semua menghadapi pandemi COVID-19," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum PB IDI, Daeng M. Faqih mengatakan sebagai bagian dari IDI, EMT IDI meyakini pentingnya peningkatan kapasitas terkait Ilmu kegawatdaruratan di saat pandemi. Sebab, hal ini dapat memberi panduan tanggap darurat kepada para dokter.
"Yakni dengan mengedepankan standar keamanan tertinggi untuk menjaga dokter sejauh mungkin dari risiko terinfeksi yang dapat berakibat kematian," pungkasnya.
(mul/ega)