Salah satu peserta program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Kristianto Gunadi (72) mengaku terbantu dengan adanya Mobile JKN. Berkat aplikasi ini, pensiunan dosen Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri ini menilai semakin mudah mendapatkan layanan kesehatan tanpa mengganggu aktivitas kesehariannya.
"Seingat saya pada tahun 2019 saya dibantu oleh petugas BPJS untuk masuk ke aplikasi, kemudian saya coba untuk mengulik sendiri. Saya senang memang dengan hal-hal baru seperti ini, apalagi banyak fitur yang memudahkan," kata Gunadi dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/7/2021).
Gunadi mengatakan telah mencoba seluruh menu Mobile JKN. Adapun fitur yang paling sering diakses adalah Riwayat Pembayaran, yang menunjukkan data transaksi pembayaran JKN-KIS dalam beberapa bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui menu ini, Gunadi ingin memastikan bahwa transaksi bulanannya lancar dan kepesertaannya tetap aktif. Hal ini mengingat dirinya terdaftar sebagai peserta mandiri dengan mekanisme pembayaran autodebet.
"Biasanya saya otomatis dipotong antara tanggal 4 sampai dengan tanggal 6, tapi bulan April kemarin saya baru dipotong tanggal 12. Informasi seperti ini kan saya bisa tahu dari Mobile JKN. Mudah sekali, cukup sentuh layar maka informasinya langsung tersedia. Kartu selalu aktif dan tidak akan ada kendala," tambahnya.
Ia juga mengatakan aplikasi Mobile JKN membantu dirinya untuk mengakses layanan kesehatan, khususnya di masa pandemi ini.
"Dulu Dokter Febri dari Klinik Imam Bonjol yang mengimbau agar saya segera menggunakan Aplikasi Mobile JKN. Beberapa kali kunjungan terakhir saya diminta agar menggunakan aplikasi ini untuk konsultasi online maupun pengambilan antreannya dalam kondisi pandemi. Benar-benar membantu, bisa mengakses layanan kesehatan tanpa harus keluar rumah," pungkas Gunadi.
Sebagai informasi, Mobile JKN adalah aplikasi gawai yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan. Aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 10 juta pengguna Android melalui Google Play Store. Data BPJS Kesehatan Kediri menunjukkan bahwa Mobile JKN telah terpasang di 150.365 gawai penduduk Kediri, Nganjuk dan Blitar.
Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat seiring diterbitkannya anjuran pembatasan kegiatan masyarakat. Terlebih kampanye optimalisasi layanan JKN secara digital saat ini tidak hanya dilakukan oleh BPJS Kesehatan. Tingginya pemanfaatan Mobile JKN juga merupakan hasil kontribusi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan.
(mul/mpr)