Titik Terang Influencer Ngaku Terima Vaksin Ketiga di DPRD DKI

Round-Up

Titik Terang Influencer Ngaku Terima Vaksin Ketiga di DPRD DKI

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 30 Jul 2021 05:54 WIB
Ilustrasi Gedung DPRD DKI Jakarta di Jl Kebon Sirih
Foto: Wilda Hayatun Nufus/detikcom
Jakarta -

Heboh isu influencer diduga mendapat suntikan vaksin ketiga di DPRD DKI menemukan titik terang. Pihak DPRD DKI menegaskan tidak ada agenda penyuntikan vaksin booster di gedungnya.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif, awalnya menyebut temuan yang viral di media sosial ini patut diselidiki agar terungkap kebenarannya. Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta ini mengatakan sudah mengonfirmasi kebenaran isu itu ke Dinkes DKI Jakarta.

Syarif menerangkan perlunya dilakukan investigasi lantaran isu tersebut rentan terhadap kepercayaan masyarakat Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Isu ini sangat sensitif di tengah pentingnya kepercayaan publik terhadap kebijakan pemerintah. Jangan sampai kejadian ini membuat kepercayaan publik merosot," kata Syarif, Rabu (29/7/2021).

Sementara itu Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD DKI Jakarta Augustinus menegaskan tidak pernah ada kegiatan vaksinasi ketiga di gedungnya. Augustinus meyakini isu influencer mendapat jatah vaksinasi COVID-19 dosis ketiga di DPRD DKI hoaks belaka. Sebab, vaksinasi yang diterima oleh DPRD baru jenis Sinovac dan AstraZeneca.

ADVERTISEMENT

Sedangkan untuk vaksin ketiga saat ini baru diperuntukkan bagi tenaga kesehatan dan menggunakan Moderna.

"Jadi kita tidak ada vaksin atau booster menggunakan Moderna. Boleh datang ke kami, kami siapkan data. Karena kami report setiap hari, vaksin yang kami terima dan berapa orang yang divaksinasi per hari itu kan di-report. Datanya ada. Mungkin itu hoaks," tegasnya.

Meski sudah menegaskan tidak ada kegiatan vaksin ketiga, pihak DPRD tetap melakukan penelusuran isu viral influencer dapat vaksin ketiga. Apa hasilnya?

Augustinus mengungkap influencer yang dimaksud bernisial T. Namun dia tidak mengungkap siapa sosok influencer tersebut.

"Terkait ada yang mem-posting di tanggal 27 Juli jam 9 pagi. Kami tadi pagi sudah koordinasi bersama tim medis bahwa atas nama, inisialnya T mem-posting di IG. Ini kami ingin lihat di CCTV kami apakah karena beliau datang ke sini tapi yang bersangkutan itu memang melakukan vaksinasi 1 dan 2 di DPRD," tutur dia.

Augustinus menjelaskan T memang sempat menjalani penyuntikkan vaksin pertama dan kedua masing-masing tanggal 3 Juni dan 1 Juli. Vaksin yang disuntikkan berjenis Sinovac.

Pihaknya juga telah mengecek rekaman CCTV dan daftar hadir peserta vaksinasi pada hari T mem-posting soal booster COVID-19. Hasilnya, dia tidak menemukan keberadaan T di gedung DPRD DKI di hari tersebut.

"Kalau di data kami tidak ada di tanggal 27 untuk dilakukannya vaksin, tidak ada. Tapi track record memang ada Juni dan Juli (vaksin dosis 1 dan 2) dan tidak mungkin ya jedanya (secepat) seperti itu," ujarnya.

Sejauh ini, DPRD DKI belum memutuskan akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Yang jelas, dia memastikan informasi tersebut hoaks.

"Tapi ya ini berita hoaks, Pak Ketua juga tidak mau menanggapi terlalu serius atau membawanya ke ranah hukum. Ini kami juga tidak tahu apakah kita akan tindaklanjuti yang bersangkutan coba kami hubungi tapi tidak diangkat, kami pengen tahu kronologi seperti apa sampai bisa posting hal seperti itu," imbuhnya.

Respons Satgas COVID-19

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito merespons soal isu influencer mendapat vaksin booster ketiga ini. Wiku menegaskan dosis vaksin Corona ketiga masih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.

"Vaksin didistribusikan oleh pemerintah dengan memprioritaskan pertimbangan risiko, perhitungan laporan stok vaksin dan kecepatan laju vaksinasi. Oleh karena itu prioritas program booster vaksin saat ini adalah tenaga kesehatan sebagai populasi berisiko, sekaligus vital dalam mendukung layanan dalam kesehatan di masa pandemi," ujar Wiku, dalam keterangan pers.

Wiku menerangkan sejauh ini program vaksin dari pemerintah masih dilakukan secara gratis. Sedangkan soal temuan vaksinasi berbayar di lapangan, Wiku mengatakan akan ditindaklanjuti oleh satgas setempat.

"Vaksin yang diberikan sepenuhnya gratis maupun skema program atau gotong royong. Adapun temuan vaksinasi berbayar di lapangan akan ditindaklanjuti satgas di daerah setempat," katanya.

Halaman 2 dari 2
(idn/idn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads