Pemkab Gowa Dapat Laporan 4 Makam Pahlawan Ditutup Warkop Korban Satpol PP

Pemkab Gowa Dapat Laporan 4 Makam Pahlawan Ditutup Warkop Korban Satpol PP

Hermawan Mappiwali - detikNews
Rabu, 28 Jul 2021 16:46 WIB
Gowa -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendapat laporan ada empat makam pejuang kemerdekaan yang tertutup bangunan warung kopi (warkop) milik pasangan suami-istri (pasutri) korban pemukulan Satpol PP, Ivan (24) dan Amriana (34).

"Jadi ada empat kuburan di situ," ucap Kepala Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Gowa Arifuddin Saeni, Rabu (28/7/2021).

Empat makam pejuang kemerdekaan itu tertutup karena bangunan warkop menyerobot fasilitas sosial (fasos) Tugu Pahlawan di Jalan Poros Barombong, Kelurahan Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tertutupnya empat makam pahlawan itu terungkap dalam laporan tokoh masyarakat setempat, Achmad Ramli. Dalam laporan itu tertulis bahwa warkop Ivan menggunakan lahan fasos yang juga sekaligus menutupi empat makam pahlawan, yakni Baso Tappa, Makkarani, Baso Ronrong, dan Sariba Tiro.

"Nama-nama laskar/pejuang tersebut telah diabadikan sebagai nama jalan di Desa Panciro," demikian laporan Achmad Ramli.

ADVERTISEMENT

Saat disinggung soal luas lahan fasos yang ditutupi oleh warkop Ivan, Arifuddin mengaku belum mengetahui lebih lanjut. Dia menyebut pihaknya akan melakukan pengukuran lebih dulu.

"Kita belum tahu pasti berapa luas lahan, kan kita belum turun mengukur ini. Kita untuk sementara sibuk PPKM dulu, melakukan sosialisasi apa... semua. Mudah-mudahan secepatnya," katanya.

Arifuddin Zaeni menegaskan pihaknya masih mempelajari benar-tidaknya penutupan lahan fasos dan makam para pejuang kemerdekaan tersebut. Dia memastikan tindakan pemerintah nantinya akan sesuai aturan, termasuk akan melakukan pembongkaran warkop apabila laporan warga benar adanya.

"Kalau menurut aturan, ya harus dibongkar kalau melanggar," katanya.

Arifuddin juga mengungkapkan laporan penggunaan lahan fasos berisi makam pejuang kemerdekaan itu datang dari tokoh masyarakat setempat semata.

"Sebenarnya juga itu kalau kita melirik surat yang disampaikan oleh sejumlah tokoh masyarakat di Panciro, mereka (pasutri) itu sudah berkali-kali ditegur, sudah berkali-kali, dan banyak kalilah. Cuma kan orang di sana tidak mau berselisih paham atau apa," kata Arifuddin.

Namun warga setempat kemudian memilih melaporkan Ivan dan Amriana saat melihat insiden pemukulan viral. Dia menyebut insiden itu menjadi dorongan sendiri untuk masyarakat melakukan pelaporan.

"Betul untuk bereaksi kenapa juga orang di sana agak lain-lain setiap kali menegur, karena biasalah orang Makassar kalau kita ingatkan satu orang, jangan begitu, dia jawab 4-5 kata, kan tidak enak. Mestinya kan dia ditegur jadi perhatian, tapi malah tidak berubah," katanya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Jawaban Pasutri Korban Satpol PP Gowa

Mengenai dugaan penggunaan lahan fasos berisi makam itu, Ivan mengaku heran karena mengapa baru ini dia ditegur. Sebab, tempat yang kini dijadikan warkop dibangun oleh keluarga istrinya 10 tahun lalu.

"Kan harusnya kalau memang keberatan, harusnya dari dulu," ujar Ivan saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (27/7).

Ivan lalu mengaitkan permasalahan warkop miliknya itu dengan viralnya insiden pemukulan oknum Satpol PP Gowa Mardani Hamdan kepada dirinya dan Amriana saat razia PPKM pada Rabu (14/7).

"Kenapa pada saat baru masalah ini (pemukulan) diungkap, banyak terkait pemerintahan yang harusnya turun tangan sebelumnya," katanya.

Ivan kemudian mengaku tidak tahu banyak soal sejarah lahan warkop miliknya yang terletak di Jalan Poros Barombong, Kelurahan Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, itu.

"Kalau itu saya kurang tahu (sejarah lahan warkop), karena saya juga baru sama istriku (baru menikah tahun lalu)," imbuhnya.

"Istriku kan dari kecil saat dibangun itu bangunan itu di depan. Kalau memang ada makam atau apa, harusnya dari dulu diberi tahu. Kan itu tugu ji, Tugu Pahlawan di situ depan," lanjutnya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads