Polisi Mediasi Warga Desa dengan Pasutri Tak Punya Sertifikat Vaksin Diusir

Polisi Mediasi Warga Desa dengan Pasutri Tak Punya Sertifikat Vaksin Diusir

Sui Suadnyanya - detikNews
Rabu, 28 Jul 2021 14:26 WIB
Unrecognisable person in car giving on border control passport and certificate of covid-19 vaccination.
Ilustrasi sertifikat vaksin (Getty Images/ArtistGNDphotography)
Badung -

Pria di Bali bernama Fery Wahyudi Satria Wibawa bersama istrinya yang tinggal di Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, diusir dari desa setempat gegara tak mau divaksinasi COVID-19. Polisi lalu memediasi pasutri itu dengan warga desa.

"Kita akan upayakan mediasi dulu. Karena ini, bagaimanapun, ini bicara terkait dengan pilihan pribadi orang dengan (kebijakan yang dikeluarkan) pemerintah. Kita akan mediasi dulu, nanti kita akan lihat bagaimana perkembangannya," kata Kapolres Badung AKBP Roby Septiadi kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Polisi baru akan melihat sejauh mana aturan hukum yang mengikat untuk urusan tersebut apabila mediasi yang dilakukan mentok. Hal ini dilakukan karena ada hukum desa adat dalam tradisi masyarakat Bali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Roby mengakui pihaknya menerima laporan dalam bentuk pengaduan masyarakat terkait warga yang merasa diusir karena yang bersangkutan tidak mau divaksinasi tanpa alasan yang kuat. Laporan itu ia terima pada Selasa (27/7/).

"Sesuai dengan program pemerintah, kan kita wajib ini untuk mendukung kegiatan vaksinasi, karena vaksinasi ini adalah program nasional. Ternyata yang bersangkutan memang belum mau untuk divaksinasi, tapi tetap kita akan kaji dulu bagaimana untuk penanganannya," terang Roby.

ADVERTISEMENT

Namun Roby mengimbau kepada seluruh masyarakat agar di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Ia pun meminta masyarakat mengikuti jika memang ada aturan yang mengikat di lingkungan tempat tinggal.

"Kalau memang menurut kita tidak cocok dengan lingkungan itu, iya kalau buat saya, daripada kita mengubah lingkungan yang sudah ada dari awal, kenapa tidak kita saja yang pindah. Kan tidak mungkin satu orang mengubah satu kampung," terang Roby.

Sebelumnya, Kelian (Kepala) Banjar/Dinas Tengah Kaler Desa Gulingan I Made Giri Asta mengungkapkan, kejadian tersebut bermula ketika dirinya meminta Fery dan keluarganya melakukan vaksinasi lewat WhatsApp pada Juni lalu. Namun Fery saat itu enggan melakukan vaksinasi sampai pemerintah menjamin keselamatan nyawanya.

"Saya nggak mau divaksinasi sampai pemerintah memberikan garansi kesehatan dan nyawa kepada pengguna vaksin," demikian balas Fery kepada Giri Asta.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Karena Fery tak mau divaksinasi dengan alasan tersebut, pihak desa sempat beberapa kali mendatangi rumah keluarganya. Hal itu dilakukan guna memberikan pemahaman sehingga Fery dan keluarganya mau melakukan vaksinasi.

Jika memang tidak bersedia divaksinasi karena alasan sakit dan lain sebagainya, Fery sekeluarga diminta secara baik-baik untuk menunjukkan surat keterangan sakit. Karena itu, kata Giri Asta, Perbekel Desa Gulingan memberikan waktu agar keluarga Fery menyiapkan hal tersebut.

"Jadi diberikanlah waktu sama Bapak Perbekel untuk melengkapi itu, tapi tidak juga dilengkapi. Akhirnya Bapak Fery ini yang didatangi kembali sama Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk memberikan penjelasan, juga agar yang bersangkutan mau divaksinasi," terang Giri Asta.

Karena yang bersangkutan masih enggan divaksinasi, akhirnya pihaknya mengadakan rapat secara mendadak untuk menindaklanjuti hal tersebut. Di rapat tersebut diputuskanlah keluarga Fery dikeluarkan dari lingkungan Banjar Tengah Kaler Desa Gulingan.

"(Dikeluarkan karena) pertimbangan keamanan lingkungan. Setelah itu, karena itu juga ada perlawanan, tidak mau divaksinasi dan tidak mau mengikuti Permendagri yang ada dan surat yang dikeluarkan oleh Perbekel," kata Giri Asta.

Halaman 2 dari 2
(nvl/nvl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads