NasDem ke Luhut: SBY Punya Cara Kritik Tersendiri, Begitu Pula Habibie

NasDem ke Luhut: SBY Punya Cara Kritik Tersendiri, Begitu Pula Habibie

Matius Alfons - detikNews
Rabu, 28 Jul 2021 12:58 WIB
Willy Aditya
Willy Aditya (Rahel/detikcom)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berpesan kepada Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono agar mengkritik seperti Presiden RI ke-3 BJ Habibie. Ketua DPP NasDem Willy Aditya justru menilai setiap orang memiliki cara mengkritik masing-masing.

"Tiap orang, tiap pihak, punya cara mengkritiknya masing-masing. Jadi bukan soal lebih baik atau tidak. SBY punya cara sendiri, demikian juga Habibie," kata Willy saat dihubungi, Rabu (28/7/2021).

Namun Willy meyakini maksud Luhut berpesan kepada SBY bukan untuk mengkonfrontasi SBY. Menurutnya, statement tersebut keluar lantaran ditanyakan oleh host acara yang didatangi oleh Luhut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan semacam sebuah statement dalam sebuah obrolan saja, tak lebih tak kurang. Kebetulan ditanyakan oleh host-nya kepada Pak Luhut. Keluarlah statement itu, tapi itu kan bukan rangka konfrontasi antara LBP dan SBY atau Demokrat. Jadi biasa-biasa saja hal demikian itu. Tidak perlu dibikin hebohlah," ucapnya.

Meski begitu, Willy mengakui, dalam memberikan kritik, posisi SBY dan BJ Habibie berbeda secara politik. Menurutnya, SBY mengkritik sebagai pimpinan partai, sementara BJ Habibie tidak. Namun, menurutnya, kritik keduanya terhadap pemerintah tetap wajar dan sah.

ADVERTISEMENT

"Soal mesti seperti Habibie atau tidak, ya kita juga tidak bisa naif. Pak SBY kan saat ini kan ketua partai, beda dengan Pak Habibie. Jadi pasti respons dan sikap-sikap politiknya berbeda satu sama lain. Tapi intinya adalah hal-hal semacam itu biasa saja dalam politik. Kritik SBY wajar dan sah, pembelaan Luhut juga sah dan wajar," ujarnya.

"Iya, tentu saja. Kita tahulah preferensi politik Pak Habibie dulu seperti apa. Demikian juga Pak SBY. Terlebih saat ini SBY adalah Ketum Demokrat, pasti berbeda cara pandang dan kepentingan politiknya. Bahkan nggak apple to apple," lanjutnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Pesan Luhut agar SBY Seperti Habibie

Luhut sempat menceritakan pesannya kepada SBY terkait kritik saat acara 'Kick Andy Double Check'. Luhut sempat menjawab berbagai pertanyaan yang dilontarkan saat itu.

Kemudian, muncul pertanyaan yang menyangkut pesan SBY beberapa tahun lalu kepada Luhut soal jangan main ancam-mengancam. Andy bertanya apakah Luhut memang temperamental.

"Nggak temperamental, memang gayanya orang Batak gitu," kata Luhut seperti dikutip dari YouTube Kick Andy Show, Selasa (27/7).

Luhut dimintai lagi tanggapannya soal anggapan menggunakan ancaman dalam pernyataan-pernyataannya. Luhut mengaku tidak terganggu oleh anggapan itu sembari menceritakan sikapnya kepada anak buahnya.

Andy lantas mengungkit status SBY sebagai junior Luhut di militer. Luhut kemudian ditanya etika junior mengkritik senior. Luhut mengaku menghormati sikap SBY karena status sebagai Presiden ke-6 RI.

"Saya nggak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang, ya oke-oke sajalah, hak-hak beliaulah. Tapi semua hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie-lah, semua duduk manis, datang sekali mengkritik," ujar Luhut.

"Nggak perlulah kita merasa bahwa yang berkuasa sekarang ini di bawah kita. Mungkin saja Bapak A, Bapak B itu lebih pintar. Tapi sekarang yang berkuasa ini ya sudah," katanya sembari menegaskan dirinya tidak dalam posisi menyerang balik SBY.

Tanggapan Demokrat

Demokrat telah buka suara soal ucapan Luhut tersebut. Demokrat menyebut pernyataan SBY kepada Luhut yang meminta jangan main ancam disampaikan dalam rangka mengingatkan Luhut.

"Konteks Bapak SBY berbicara itu di awal tahun 2018. Intinya, ketika itu mengingatkan kalau kekuasaan yang dimiliki bukanlah untuk menakut-nakuti masyarakat. Sebaliknya, SBY meminta pemerintah bekerja sama dengan masyarakat secara baik. Apabila terdapat suatu kekeliruan dari masyarakat saat mengkritik pemerintah, seharusnya menurut SBY, pemerintah harus mengayomi masyarakat secara baik," ujar Kabakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra saat dimintai konfirmasi, Selasa (27/7).

Halaman 2 dari 2
(maa/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads