Gubsu Edy Prioritaskan Daerah PPKM Level 4 untuk Vaksinasi COVID-19

Gubsu Edy Prioritaskan Daerah PPKM Level 4 untuk Vaksinasi COVID-19

Datuk Haris Molana - detikNews
Selasa, 27 Jul 2021 15:28 WIB
Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi menjawab isu banyaknya pejabat di Pemprov Sumut yang bermarga Lubis.
Gubsu Edy Rahmayadi (Ahmad Arfah/detikcom)
Medan -

Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meninjau vaksinasi massal di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) di Medan. Edy menyebut pihaknya bakal memprioritaskan vaksinasi berdasarkan status level.

Edy awalnya berbicara tentang protokol kesehatan sebagai hal yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Lalu Edy menyebut pencapaian persentase vaksinasi di Sumut.

"Kita tahu bersama bahwa penanganan COVID-19 yang pertama adalah taati prokes, terkhusus menggunakan masker. Ini yang harus mutlak. Yang kedua vaksinasi ini terus didukung sehingga meningkatkan imun pada saat kita terinfeksi, kita lebih kuat," sebut Edy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kita baru mencapai dosis pertama 14 persen, dosis kedua baru 7 persen. Kenapa seperti itu? Itu pun telah dibantu oleh TNI-Polri, bahkan saat ini kejaksaan ikut serta memvaksinasi, yang kita harap mencapai 9 juta orang yang harus kita vaksin, yaitu 70 persen dari penduduk kita di Sumut," sebut Edy.

Edy menyebut vaksin COVID-19 terus dikirim dari Jakarta. Nantinya, vaksin itu disalurkan ke daerah-daerah berdasarkan status level. Edy menyebut pihaknya bakal memprioritaskan terlebih dahulu daerah mulai level 4, level 3, hingga level 2.

ADVERTISEMENT

"Secara bertahap vaksinnya akan dikirim dari Jakarta kita akan juga salurkan ke daerah-daerah berdasarkan status level untuk menjadikan prioritas," katanya.

"Instruksi dari Menkes, pemerintah daerah dapat mengatur sesuai dengan kondisi di wilayahnya. Kita akan mulai dengan level 4, kita prioritaskan, level 3, dan level 2. Ini menjadikan prioritas," ucap Edy.

Kemudian, disinggung terkait apakah Pemprov Sumut bakal jemput bola ke pusat soal ada beberapa daerah yang kekurangan vaksin. Edy menyebut tak lagi jemput bola, melainkan mengambil bola.

"Kita sudah bukan lagi menjemput bola, kita sudah mengambil bola, bukan menjemput bola lagi. Karena kita berharap rakyat-rakyat kita bisa segera tercapai sesuai tuntutan yang harus kita vaksin," sebut Edy.

"Tetapi memang, Indonesia juga memprioritaskan Jawa dan Bali. Itu saja masih keterbatasan vaksin karena vaksin ini harus kita beli. Kita ambil dari luar. Luar juga saat ini butuh vaksinasi di negara masing-masing. Bukan salah yang memvaksin, tapi vaksin ini dilakukan secara bergilir," ucap Edy.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sumut Ida Bagus Nyoman Wiswantanu mengatakan vaksinasi yang dilakukan pihaknya ini diperuntukkan buat semua kalangan. Ada sekitar 2.000 orang yang dilakukan vaksinasi.

"Kegiatan hari ini kita melaksanakan vaksinasi sebagai bentuk dukungan dalam pelaksanaan vaksinasi. Jadi hari ini kita kurang-lebih memvaksinasi 2.000 orang. Kita maksudkan pelaksanaan vaksinasi ini tentunya untuk membentuk kekebalan tubuh masyarakat. Tapi yang terpenting bagi kita semua saya, imbau ke masyarakat agar betul-betul bisa menyadari bahwa kesehatan itu adalah kesehatan milik diri pribadi dulu. Tolong masyarakat agar betul-betul terapkan 5M itu," sebut Wiswantanu.

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads