Heboh warung ramen di Garut membuat baliho promo 'buy 1 get 1 tapi tak berlaku untuk Presiden Jokowi'. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menilai hal itu bentuk kreativitas untuk menarik perhatian pembeli.
"Itu bentuk kreativitas pemilik warung untuk menarik perhatian. Bentuk promo yang tidak biasa sangat menarik bagi yang melihatnya karena penasaran," kata Awiek kepada wartawan, Selasa (27/5/2021).
Awiek meminta hal itu tidak dimaknai sebagai bentuk pelecehan terhadap Presiden. Menurutnya, baliho tersebut merupakan hiburan di tengah ruwetnya suasana pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini jangan dimaknai sebagai pelecehan kepada Presiden Jokowi. Ya dapat dibaca sebagai bentuk joke di tengah kestresan akibat PPKM. Kami yakin Presiden tidak marah soal ini," ucapnya.
Awiek mengatakan pernyataan promo itu masih terbilang wajar karena bertujuan menarik pembeli. Dalam artian, menurutnya, tidak seekstrem kalimat 'Jokowi end game'.
"Kan lebih ekstrem yang keluarin istilah Jokowi end game. Jokowi end game itu lebih ekstrem dibanding yang promo ramen. Artinya yang promo ramen itu ndak ada apa-apanya, hanya joke aja dibanding Jokowi end game," tuturnya.
Diketahui, Baliho promo beli satu gratis satu mi ramen kecuali untuk Presiden itu dipasang Warung Ramen Jangar (Ranjang) 69, yang tokonya berlokasi di Jalan Cimanuk, Tarogong Kidul, dekat Stadion Sepakbola Jayaraga.
Seperti dilihat detikcom, dalam baliho tersebut tertulis, pesan promosi dari pengelola yang menyatakan beli satu gratis satu bagi pengunjung. Namun, ada pengecualian untuk Presiden. Dalam baliho itu juga dipampang foto Presiden Joko Widodo.
"Merdeka! Promo PPKM buy 1 get 1 free ramen. Kecuali Presiden," demikian bunyi pesan dalam baliho itu.
Baliho itu seketika menjadi perbincangan di kalangan warganet, khususnya warga Garut, setelah viral dan tersebar di media sosial dan aplikasi perpesanan WhatsApp.
Simak penjelasan pemilik warung di halaman berikut
Simak Video: Bikin Promo 'Buy 1 Get 1 Kecuali Presiden', Ini Kata Pemilik Warung Ramen
Pemilik Warung Sebut Tak Bermaksud Provokatif
Diwawancarai detikcom, Senin (26/7) sore, pemilik Ranjang 69, Rizka Rahman, membenarkan pemasangan baliho itu dilakukan oleh pihaknya.
"Jadi sebetulnya ini bentuk promosi. Setelah PPKM, mungkin ini lebih ke promosi. Konteksnya hanya promosi agar orang-orang mulai datang lagi. Menarik pelanggan," kata Rizka, Senin (26/7/2021).
Rizka mengatakan baliho itu murni sebagai strategi promosi yang dilakukan Ranjang 69. Rizka memastikan tidak ada unsur provokasi.
"Kalaupun konteksnya kecuali Presiden, sebetulnya tidak ada konteks memprovokasi ke pemerintah. Kalau saya sih orangnya kooperatif, mendukung kebijakan pemerintah," katanya.
"Jadi sebetulnya konteks sebenarnya itu kenapa kecuali Presiden, karena kalau Presiden datang ke tempat ini, ya masak kita kasih buy one get one, ya pasti kita kasih gratis. Masak Presiden disuruh beli," Rizka menambahkan.