PPKM Level 4 Bakal Dievaluasi, Pemda Diminta Perbaiki Indikator Corona

PPKM Level 4 Bakal Dievaluasi, Pemda Diminta Perbaiki Indikator Corona

Danu Damarjati - detikNews
Sabtu, 24 Jul 2021 14:32 WIB
Juru bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi
Juru bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi (Screenshot YouTube Setpres)
Jakarta -

Pemerintah akan melakukan evaluasi untuk menentukan kelanjutan PPKM level 4 apakah dilanjutkan atau dilonggarkan. Sembari menunggu evaluasi, pemerintah pusat meminta pemerintah daerah (pemda) memperbaiki indikator pandemi COVID-19 di wilayah masing-masing.

"Jadi, jika pemda dan masyarakat ingin pembukaan aktivitas di daerahnya berlangsung cepat, harus benar-benar memperbaiki semua indikator penanganan COVID-19 di daerahnya, agar tidak ada lonjakan kasus. Jika tidak, pengetatan PPKM (level 4) masih diperlukan," kata juru bicara Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi, kepada detikcom, Sabtu (24/7/2021).

Luhut Pandjaitan adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, yang menjadi Koordinator PPKM Jawa-Bali. PPKM level 4 diberlakukan pemerintah selama lima hari sejak 21 Juli sampai 25 Juli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indikator yang perlu diperbaiki pemda-pemda adalah cakupan penanganan kasus positif COVID-19, kesembuhan COVID-19, kematian COVID-19, serta angka keterisian tempat tidur rumah sakit (bed occupancy ratio/BOR) harian.

"Sembari proses evaluasi berlangsung, pemerintah meminta seluruh kepala daerah untuk terus memperbaiki indikator penanganan COVID-19 di daerahnya agar nanti kebijakan relaksasi/pembukaan bertahap berjalan baik dan masyarakat siap menjalaninya dengan penuh tanggung jawab," kata Jodi.

ADVERTISEMENT

Selanjutnya, komponen relaksasi yang jadi acuan dalam evaluasi PPKM Level 4:

Tonton juga Video: Satgas soal Rencana Relaksasi PPMK 26 Juli: Bukan Hapus Pembatasan!

[Gambas:Video 20detik]



Evaluasi PPKM level 4 mengacu pada empat komponen pertimbangan relaksasi kegiatan masyarakat yang ditetapkan WHO. Berikut adalah empat komponen relaksasi, dikemukakan Jodi Mahardi:

Pertama, mengukur antara laju transmisi virus dengan berbagai indikator epidemiologis, seperti angka BOR, kasus konfirmasi harian, dan pencapaian vaksinasi.

Kedua, kapasitas manajemen sistem kesehatan di tiap daerah, utamanya terkait upaya mengkonversikan tempat tidur, pembangunan rumah sakit darurat dan lapangan, maupun kemitraan dengan penyedia jasa telemedicine.

Ketiga, tingkat kedisiplinan protokol kesehatan di daerah, serta aspirasi masyarakat yang menginginkan relaksasi PPKM.

Keempat, dampak sosial ekonomi khususnya bagi masyarakat dengan pendapat ekonomi menengah ke bawah dan usaha mikro.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads