5 Arahan Luhut Saat Sebut Kasus Corona Turun tapi Kematian Tinggi

5 Arahan Luhut Saat Sebut Kasus Corona Turun tapi Kematian Tinggi

Eva Safitri - detikNews
Sabtu, 24 Jul 2021 08:16 WIB
Poster
Luhut Binsar Pandjaitan (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut tren kasus Corona menurun, namun kematian Corona terlihat melonjak. Penurunan itu terjadi jika dibandingkan minggu pertama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Saya minta kepada teman-teman sekalian, meskipun ada penurunan dibandingkan dengan minggu pertama penerapan PPKM," kata Luhut melalui keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).

Luhut pun menyampaikan beberapa arahan untuk mempertahankan turunnya tren kasus Corona. Dia juga meminta perhatian khusus pada daerah yang angka kematian Coronanya tertinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut rangkuman arahan Luhut:

Penurunan Mobilitas dan Aktivitas Masyarakat Dipertahankan

Luhut meminta penurunan mobilitas dan aktivitas masyarakat terus dipertahankan. Sebab, angka kematian masih relatif tinggi.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, mempertahankan penurunan mobilitas dan aktivitas akan mendorong penurunan penambahan kasus. Hal tersebut didasari variabel laju transmisi kasus, respons kesehatan, dan kondisi sosiologis masyarakat.

"Dengan menggunakan dasar tersebut, akan menjadi bahan evaluasi penurunan level PPKM pada suatu daerah," ucap Luhut.

4 Provinsi dengan Kematian Corona Tertinggi Buat Laporan Penyebabnya

Luhut mengatakan tingginya angka kematian masih harus diwaspadai. Dia meminta empat wilayah dengan kasus kematian tertinggi membuat laporan khusus penyebab kematian Corona yang tinggi berikut usulan upaya menurunkannya.

"Terkait Daerah Istimewa Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, saya minta buatkan laporan khusus penyebab tingginya angka kematian, berikan juga usulan upaya untuk menurunkan angka kematian tersebut," kata Luhut melalui keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).

Simak arahan Luhut selanjutnya di halaman berikut

Lihat Video: Luhut: Angka Orang Meninggal karena COVID-Sudah Divaksin Sangat Rendah

[Gambas:Video 20detik]



Pekerja Pabrik yang Sakit Segera Di-swab

Luhut mengapresiasi langkah mitigasi yang dilaksanakan oleh salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah. Dia menilai langkah itu dapat ditiru wilayah lain.

"Mungkin apa yang dilakukan di pabrik itu bisa jadi model, di mana industri sudah jalan dua shift tapi protokol kesehatan tetap dijalankan," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menjelaskan terkait upaya penurunan kasus di kawasan industri. Agus meminta pihak industri wajib melaporkan secara berkala soal penerapan protokol kesehatan.

"Pihak industri saat ini diwajibkan melakukan pelaporan berkala terkait penerapan protokol kesehatan. Perusahaan yang tidak melakukan pelaporan akan dikenai sanksi administrasi," jelasnya.

Menanggapi hal itu, Luhut meminta pekerja yang sakit segera di-swab. "Saya minta kalau ada yang sakit langsung dites saja. Kalau ada pekerja yang ada indikasi juga, langsung dilakukan pengecekan saja," ucap Luhut.

Perhatian Khusus kepada Pasien Isoman

Luhut menyoroti penanganan pasien Corona saat isolasi mandiri (isoman). Peristiwa pasien Corona meninggal saat isoman saat ini muncul di berbagai daerah.

"Saya kira penanganan pasien yang isolasi mandiri itu perlu diperhatikan karena pada umumnya yang dibawa ke rumah sakit itu sudah pada level yang parah," kata Luhut dalam keterangan tertulis, Jumat (23/7/2021).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, berdasarkan laporan yang diperolehnya melalui kontak telepon dengan beberapa dokter perawat pasien COVID-19, pasien yang dibawa ke RS sudah dalam kondisi parah.

"Pasien yang tidak tertolong itu umumnya masuk RS sudah terlambat, saturasi oksigennya hanya 70 atau 80," kata Budi.

Padahal, masa inkubasi dan masa sakit penderita COVID-19 varian Delta ini relatif cepat. Terkait hal ini, Menkes Budi mengatakan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak puskesmas untuk melengkapi fasilitas oximeter.

"Jadi kalau saturasinya masih di atas 94 itu masih aman untuk melakukan isoman di rumah dengan catatan tidak bergejala. Tetapi kalau bergejala dan saturasinya di bawah 94, harus segera dirawat di lokasi isoter atau RS yang memiliki fasilitas alkes dan nakes," jelasnya.

Luhut Minta Panglima TNI Koordinasi Kegiatan Testing-Tracing

Luhut kembali memerintahkan Panglima TNI mengkoordinasikan kegiatan testing dan tracing yang akan dimulai pada pekan depan, Senin (26/7). Kegiatan itu dilakukan di tujuh wilayah aglomerasi se-Jawa dan Bali. Targetnya, minimal pengetesan dan pelacakan dilakukan pada delapan kontak erat per pasien yang dicapai dalam 2 minggu ke depan.

"Kalau bisa, TNI segerakan proses testing agar kita bisa membawa penderita ketika saturasi masih di atas 80 sehingga mereka masih bisa tertolong," pintanya.

Halaman 2 dari 2
(eva/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads