Seorang perantau asal Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Theresia Putri dinyatakan positif virus Corona (COVID-19) saat tiba di Pelabuhan Makassar. Namun Thresia tidak diantar oleh petugas dan dibiarkan naik angkot sendiri mencari tempat isolasi mandiri (isoman).
Theresia lalu tiba di BBPK Makassar pukul 07.00 Wita dan menunggu beberapa jam sampai akhirnya diantarkan ke sebuah kamar untuk menjalani isolasi mandiri.
"Nama saya Theresia Putri, asal saya dari Flores tepatnya di Maumere, saya ke Makassar mau kerja. Tadi datang dari Pelabuhan Flores lalu turun di Pelabuhan Makassar dan diarahkan ke sini," kata Theresia kepada dokter relawan yang berada BBPK Makassar, Jumat (23/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiba di Pelabuhan Makassar, petugas pelabuhan yang berada di dermaga melakukan tes swab kepada seluruh penumpang kapal, termasuk dirinya. Setelah diperiksa, dia nyatakan positif COVID-19 dengan gejala ringan. Menurut dia, petugas di sana memintanya menjalani isoman hingga beberapa hari ke depan.
Yang mengagetkan, berdasarkan penuturan Theresia, petugas yang ada di sana hanya memberikan sebuah alamat yang merujuk pada BBPK Makassar tanpa mengantarkan perempuan ini ke lokasi yang dituju, meski dia telah dinyatakan positif COVID-19.
"Soalnya mereka arahkan ke sini cuman mereka kasih alamat, saya naik pete-pete (angkot) ke sini. waktu di pelabuhan diperiksa di-swab di hidung, lalu di sana mereka bilang saya positif," ucap dia.
Theresia mengaku tidak memiliki keluarga di sini. Kedatangannya ke Makassar memang hanya untuk mencari pekerjaan. Satu-satunya yang dikenal oleh Theresia adalah kawannya yang berasal dari kampung yang sama dan yang mengajaknya datang ke kota ini.
"Saya tidak ada juga keluarga di sini, di sini cuma ada teman. KTP dan identitas yang lain juga saya punya," ucapnya.
(tfq/nvl)