Jeritan Warga Rusun Petamburan soal Pendapatan Anjlok saat PPKM

Jeritan Warga Rusun Petamburan soal Pendapatan Anjlok saat PPKM

Rakha Arlyanto Darmawan - detikNews
Kamis, 22 Jul 2021 16:15 WIB
Warga Rusun Petamburan, Jakpus terdampak kebijakan PPKM
Rusun Petamburan, Jakpus (Rakha Arlyanto Darmawan/detikcom)
Jakarta -

Wati, warga Rusun Petamburan, Jakarta Pusat (Jakpus), kini sibuk memutar otak untuk bertahan hidup di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Seperti diketahui, pemerintah tengah menerapkan PPKM level 4, usai PPKM darurat demi menekan angka penularan COVID-19.

Ibu dari tiga anak ini menceritakan bahwa pendapatannya anjlok sejak PPKM. Tak hanya soal kebutuhan sehari-hari, dia mengaku biaya sekolah dan kuliah anak-anaknya pun menjadi beban pikiran.

"Namanya saya juga punya anak sekolah dan kuliah ya, pendapatannya turun jauh. Jauh banget. Soalnya anak saya satu kuliah, satu SMP swasta, satu lagi masih les, SD. Ya kalo nggak di-les-in ketinggalan pelajaran, 3 anak," kata perempuan 45 tahun itu saat ditemui detikcom di Rusun Petamburan, Kamis (22/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wati menjelaskan, dia aktif dalam kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di lingkungan tempat tinggal. Dari mengikuti kegiatan itu, dirinya kerap nyambi berjualan makanan sehingga pemasukan cukup untuk menghidupi keluarganya.

Warga Rusun Petamburan, Jakpus terdampak kebijakan PPKMWati (45), warga Rusun Petamburan, Jakpus, terdampak kebijakan PPKM. (Rakha Arlyanto Darmawan/detikcom)

Namun kondisi pandemi COVID-19 dan kebijakan pembatasan mobilitas membuat kegiatan kumpul-kumpul anggota PPK terhenti. Kini Wati kehilangan penghasilannya dari kegiatan PKK.

ADVERTISEMENT

"Apalagi kita kan biasa penghasilan dari PKK kan lumayan ya. Kalau PPKM gini enggak ada kegiatan, ya sudah penghasilan susah juga. Biasanya kan ada saja dapat kegiatan, bikin kue juga. Karena kalo ada PPKM gini, banyak COVID juga harus diam di rumah, enggak bisa ngapa-ngapain," ungkap Wati.

"Enggak ada (penghasilan), paling ngasih laporan doang. Iya enggak ada, kalo PKK kan suka ada rezekinya, walaupun dikit tapi berkah, tapi ya semenjak PPKM begini jadi enggak ada," lanjut Wati.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Saksikan juga 'Buka-bukaan Jokowi soal Dana Bantuan untuk COVID dan Realisasinya':

[Gambas:Video 20detik]



Pengurus Rusun Petamburan, Sutarno (52), mengakui sejumlah warganya memang terdampak kebijakan PPKM, terutama warga dengan penghasilan harian. Sutarno sering kali menjadi tempat warganya menumpahkan keluh kesah susahnya mendapat penghasilan di masa PPKM.

"Sangat terasa betul, banyak warga yang harus diam di rumah. Sangat terasa-lah bagaimana pendapatan warga di sini menurun. Yang paling terpukul ya mereka yang bekerja harian, kaya ojol, ada yang bekerja pedagang gitu, sangat berdampak sekali buat mereka," cerita Sutarno.

"Ya ngeluh-nya tidak dalam bentuk formal. Tapi intinya, kesimpulannya dampak PPKM mereka rasakan, apalagi yang pekerja harian, pendapatannya turun, usaha-usaha harian, lapak-lapak," imbuh Sutarno.

Di satu sisi, Sutarno prihatin atas naiknya angka penularan COVID-19 di area lingkungannya. Dibanding awal pandemi, lanjut dia, saat ini angka warga yang terkena COVID-19 naik berkali-kali lipat.

Warga Rusun Petamburan, Jakpus terdampak kebijakan PPKMPengurus Rusun Petamburan, Sutarno (52) (Rakha Arlyanto Darmawan/detikcom)

"Ini agak memprihatinkan. Karena pada tahun lalu itu hanya 5 orang, tahun ini naik, bisa jadi 21. Tadi pagi ada laporan yang positif lagi. Penularannya bisa naik 3 kali lipat dari taun lalu," ungkap Sutarno.

Diwawancara terpisah, Lurah Petamburan, Setyanto mengaku mengupayakan pembinaan UMKM dan pelatihan kerja untuk warga Rusun Petamburan sebagai solusi dari menurunnya pendapatan warga akibat kebijakan PPKM.

"Jadi kalau dari kita ya kemitraan, kolaborasi, dan pembinaan UMKM untuk pelatihan dan tenaga kerja, kaya gitu," sebut Setyanto.

Halaman 3 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads