Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei nasional terkait kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani pandemi COVID-19. Masyarakat yang masuk sampel dalam survei itu merasa puas dengan kinerja Jokowi, tapi ada penurunan kepuasan.
Survei yang dilakukan SLI menggunakan metode simple random sampling. Survei dilakukan pada Juni 2021.
Sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan LSI. Margin of error survei ini sekitar Β± 2,88% pada tingkat kepercayaan 95%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jokowi: Saat Ini Semua Wajib Pakai Masker |
Pertanyaan yang diajukan kepada responden:
Apakah Ibu/Bapak sangat puas, cukup puas, kurang puas atau tidak puas sama sekali dengan kerja Presiden Joko Widodo dalam menangani wabah virus Corona (COVID-19)?
Hasil survei itu menunjukkan 59,6 persen responden puas dengan kinerja Jokowi. Tapi memang lebih dari 35 persen responden merasa tidak puas.
Berikut hasil lengkapnya:
Sangat puas: 4,9 persen
Cukup puas: 54,7 persen
Kurang puas: 31 persen
Tidak puas sama sekali: 6,1 persen
TT/TJ: 3,2 persen
"Mayoritas, 59,6%, merasa sangat/cukup puas dengan kerja Presiden Joko Widodo dalam menangani wabah virus Corona COVID-19). Sekitar 37,1% tidak puas," demikian keterangan LSI, seperti dikutip pada Minggu (18/7/2021).
Meski kebanyakan respondennya puas dengan kinerja Jokowi, tapi ada penurunan kepuasan terhadap Jokowi. Dibanding 6 bulan terakhir, kepuasan pada kinerja Jokowi turun.
Berikut data yang diambil periode Agustus 2020:
Agustus 2020
Puas: 65,5 persen
Kurang puas: 32,9 persen
September 2020
Puas: 64 persen
Kurang puas: 34,6 persen
Oktober 2020
Puas: 57,9 persen
Kurang puas: 38,4 persen
November 2020
Puas: 66,4 persen
Kurang puas: 32,4 persen
Desember 2020
Puas: 68,9 persen
Kurang puas: 28,9 persen
Juni 2021
Puas: 59,6 persen
Kurang puas: 37,2 persen
"Mayoritas puas terhadap kinerja Presiden dalam menangani wabah COVID-19. Namun, kepuasan tersebut mengalami penurunan dalam enam bulan terakhir," lanjut LSI.
Sorotan Jokowi Soal Penanganan Corona
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti penyekatan selama PPKM darurat. Dia meminta strategi itu dievaluasi.
"Kalau saya lihat malam, juga pagi tadi saya ke Pulogadung tadi, saya lihat masih cukup ramai. Tadi malam saya ke kampung juga ramai banget," ucap Jokowi dalam konferensi pers pada Sabtu, (17/7/2021).
Jokowi tidak menyebut detail 'kampung' mana yang dimaksudnya itu. Namun pada Kamis, 15 Juli, diketahui Jokowi sempat blusukan ke suatu permukiman warga di Sunter Agung, Jakarta Utara sembari membagikan sembako dan paket obat ke warga di malam hari.
"Artinya, penyekatan ini mungkin perlu kita evaluasi, apakah efektif juga menurunkan kasus," ucapnya.
Kebut Vaksinasi
Jokowi meminta agar vaksinasi untuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Banten digenjot. Pasalnya, capaian vaksinasi di ketiga provinsi di Pulau Jawa itu masih rendah.
Hal itu disampaikan dia dalam Ratas Penanganan Pandemi COVID-19 (Evaluasi PPKM Darurat) di Istana Merdeka, Jumat (16/7/2021). Kegiatan itu disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (17/7).
"Ketiga berkaitan provinsi mana, wilayah mana yang didahulukan. Saya melihat angka-angka, Jakarta dan Bali kemarin memang ingin kita dahulukan. Bali sudah 81 persen dosis yang telah disuntikkan, DKI sudah 72 persen," kata Jokowi.
Simak juga video 'Sejumlah Media Asing Soroti Lonjakan Kasus COVID-19 di Indonesia':