Mahfud: Ide Vaksin Berbayar dari Ledakan Varian Delta-Swasta untuk Karyawan

Mahfud: Ide Vaksin Berbayar dari Ledakan Varian Delta-Swasta untuk Karyawan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 17 Jul 2021 08:24 WIB
Jumpa pers Mahfud Md usai pertemuan dengan TP3
Mahfud Md (Youtube Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membatalkan vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar. Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan ide awal vaksin Corona berbayar dari pihak swasta untuk karyawan dan ledakan kasus.

Hal itu disampaikan Mahfud di akun Twitter resminya @mohmahfudmd, Sabtu (17/7/2021). Mahfud mengatakan kebijakan vaksin Corona yang ditetapkan Presiden Jokowi sejak awal adalah gratis.

"Presiden menetapkan, tdk ada vaksin berbayar, semua vaksinasi gratis utk rakyat. Sejak awal kebijakannya begitu," demikian cuit Mahfud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah pandemi Corona, kata Mahfud, muncul lonjakan jumlah kasus yang dipicu oleh varian Delta. Pemerintah kemudian menggalakkan vaksinasi.

"Semula ide vaksin berbayar muncul krn ledakan Covid varian Delta. Pemerintah menggencarkan vaksinasi, vaksin ada tp tenaga vaksinator tdk cukup. Terjadi antrean rakyat," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Mahfud menjelaskan bahwa tenaga medis tak cukup untuk vaksinasi. TNI, Polri, serta BIN turun tangan melatih vaksinator dan turun ke masyarakat.

"Tp tetap bnyk yg tak terlayani, banyak yg sdh antre tp tak bs terlayani saking banyaknya. Muncul ide dari swasta yg akan membelikan utk karyawannya dan menyelenggarakan vaksinasi sendiri," ucapnya.

Namun, di tengah rencana vaksin Corona berbayar, muncul penolakan yang lantang. Presiden Jokowi, kata Mahfud, kemudian menerima aspirasi itu dan memutuskan vaksin berbayar dibatalkan.

"Idenya Swasta akan memvaksinasi dan mencetak vaksinator sendiri agar industri dan sektor2 esensial bs bekerja. Pelaksanaannya tdk menggunakan APBN dan vaksin Pemerintah. Tp timbul reaksi penolakan yg keras. Menampung aspirasi itu, Presiden melarang program vaksinasi berbayar," imbuhnya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Lihat juga Video: Sinovac Diragukan Efektivitasnya, Ini Kata Kemenkes

[Gambas:Video 20detik]



Jokowi Batalkan Vaksinasi Berbayar

Presiden Jokowi sebelumnya memutuskan membatalkan vaksin berbayar bagi individu yang sebelumnya direncanakan akan disalurkan melalui Kimia Farma. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

"Setelah mendapatkan masukan dan juga respons dari masyarakat, Presiden telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut," kata Pramono di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/7).

Dengan demikian, seluruh vaksinasi akan tetap menggunakan mekanisme seperti yang telah berjalan saat ini. Vaksin tetap gratis bagi seluruh masyarakat.

"Semua vaksin tetap dengan mekanisme yang digratiskan seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden sebelumnya," imbuhnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads