Pemerintah membuka opsi vaksin gotong royong individu atau vaksin berbayar, sebagai salah satu upaya untuk mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi di Indonesia.
Vaksin berbayar ini disebut Kementerian Kesehatan tak akan mengganggu program vaksinasi gratis yang dilakukan pemerintah, meskipun pelaksanaannya ditunda karena masih menunggu petunjuk teknis yang mengatur detail pelaksanaannya agar lebih efisien.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun memberikan tanggapannya terkait vaksin berbayar tersebut. Menurutnya semua upaya untuk mempercepat vaksinasi harus didukung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ikut antrean di program pemerintah, kalau tidak mau antre bisa membayar di tempat-tempat yang menyediakan, seperti dulu PCR gratis ya harus ikut antrean ya kalau enggak atur sendiri," ucap Ridwan Kamil, Rabu (14/7/2021).
Menurutnya vaksin berbayar adalah suatu konsekuensi yang harus ditempuh bila ingin divaksinasi di luar jadwal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Tapi pada dasarnya vaksin itu harusnya 100 persen gratis tapi dikelola oleh negara, sehingga tidak dimanfaatkan oleh mereka dengan cara yang tidak bertanggung jawab," ucapnya.
Saat ini, kata dia, sekitar 7 juta vaksin telah diberikan kepada warga. "Kita sudah mendekati tujuh juta, jadi kurang lebih persentasenya tujuh juta per delapan juta," ujarnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan sejatinya vaksin harus gratis bagi masyarakat di tengah pandemi ini tanpa terkecuali. Politisi dari Partai Gerindra itu mengatakan, digratiskannya vaksin merupakan wujud nyata kepedulian negara terhadap rakyatnya.
"Jadi semestinya dalam kondisi di mana masyarakat, mayoritas terkena dampak pandemi, minimal mereka tidak dibebani lagi dengan urusan vaksin," tutur Daddy, Rabu (14/7).
Pihaknya mendorong agar vaksinasi bisa segera terlaksana untuk seluruh warga Jabar. "Masih jauh tapi tetap diusahakan, saat ini masih banyak juga OTG yang jalan-jalan dengan santai padahal itu awal mula penularan, itu bahaya bagi orang lain walau mereka tak merasakan gejala. Makanya harus suntik vaksin warga 100 persen," kata Daddy.
(yum/mso)