Lonjakan jumlah kasus Corona di Jakarta berdampak pada jumlah penduduk miskin Ibu Kota. Menurut data BPS DKI, jumlah penduduk miskin di Jakarta turut naik per Maret 2021.
Kepala BPS DKI Jakarta Buyung Airlangga mengatakan tingkat kemiskinan di Ibu Kota mencapai 4,72 persen dari total penduduk Jakarta. Angka itu naik 0,03 persen dibanding pada periode September 2020, yang angkanya 4,69 persen.
Seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/7/2021), peningkatan jumlah penduduk miskin ini lebih banyak akibat tingkat pengangguran di Ibu Kota yang meningkat dampak dari pandemi COVID-19 hingga mencapai 261.500 orang per Februari 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Per Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Jakarta mencapai 501.920 orang. Angka itu bertambah 5.100 orang dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2020, yakni 496.840 orang.
"Untuk posisi Maret 2021 ini, kemiskinan di DKI Jakarta sedikit meningkat dari 4,69 persen menjadi 4,72 persen, sehingga terjadi kenaikan kurang-lebih 0,03 persen dibandingkan tahun lalu," ujar Buyung.
Data tersebut terungkap setelah BPS melakukan perbandingan antara kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlangsung hingga Agustus 2020 dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro hingga Februari 2021.
Buyung menuturkan puncak COVID-19 pada Agustus 2020 mengakibatkan 511.400 tenaga kerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan. Namun, saat pelonggaran aktivitas masyarakat melalui PPKM berbasis mikro, pelan-pelan jumlah tenaga kerja kembali terserap pada Februari 2021 mencapai 249.900 pekerja.
"Masuk lagi ke dalam industri sebanyak sekitar 250 ribuan tenaga kerja," ujar Buyung.
Namun masih ada selisih sekitar 261 ribu lebih tenaga kerja yang belum mendapat pekerjaan hingga Februari 2021.
Akibatnya, kata dia, tingkat pengangguran terbuka saat ini menjadi 8,51 persen. Namun posisi ini dianggap lebih baik dibanding pada Agustus 2020, yang mencapai 10,11 persen di DKI Jakarta.
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
Simak Video: RI Urutan Kedua Dunia Saat Rekor 1.205 Kematian Corona
Respons Wagub DKI
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengakui jumlah penduduk miskin di Jakarta mengalami peningkatan selama pandemi COVID-19. Riza menyebut kondisi ini merupakan pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan.
Riza mengatakan, gegara pandemi Corona, pendapatan sejumlah warga jadi terdampak. Namun dia mengatakan saat ini Pemprov DKI tengah memprioritaskan keselamatan warga dibanding aspek lainnya.
"Ya pasti dong, pasti (pendapatan) berkurang. Ini PR kita bersama yang penting sekarang sehat dulu, selamat dulu nanti kita carikan solusi masalah ekonomi, sosial, dan masalah lainnya," kata Riza kepada wartawan, Jumat (16/7/2021).
Riza mengupayakan berbagai hal untuk memenuhi kebutuhan warga Jakarta selama PPKM darurat ini. Dari memberikan bantuan sosial tunai (BST) hingga insentif pajak.
"Iya itu salah satu cara, selama ini kan ada stimulus ekonomi. Di antaranya insentif pajak dan sebagainya," ujar Riza.
Terkait BST, Riza menyampaikan saat ini pihaknya tengah mempersiapkannya. Dia memastikan BST segera dicairkan setelah berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
"Bansos kita menunggu keputusan pemerintah pusat," jelasnya.