Petugas melakukan penyekatan di sejumlah titik di Jakarta Barat (Jakbar). Kasie Ops Sudinhub Jakarta Barat Wildan Anwar mengatakan penyekatan di wilayah Jakbar efektif menurunkan mobilitas warga.
"Minggu lalu kita ada survei volume lalu lintas, kalau tidak salah saya detailnya tidak tahu, tapi ada penurunan 20 persen rata-rata. Namun saya lihat lagi ternyata 40 persen, ya. Lebih-kurang segitu tingkat perjalanan. Mungkin karena sudah mereka tidak mau di jalan hambatan, dan perjalanan mereka tidak terlalu harus berjalan kalau nggak penting banget," ujar Anwar saat ditemui di lokasi, Jumat (16/7/2021).
Dia mengatakan jumlah tersebut bisa turun drastis imbas dari mereka telah mengetahui aturan penyekatan tersebut. Menurut Anwar, di Kalideres penurunanya sangat terasa, yang biasanya pergerakan warga banyak saat ini sudah sedikit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau di Kalideres saya lihat menyusutnya sudah banyak. Sudah seperti awal-awal hari kita tutup. Saat ini mungkin setengahnyalah dari yang seperti biasa," kata Anwar.
Anwar menyebut banyaknya kendaraan yang masuk ke Jakarta Barat merupakan warga yang tinggal di Tangerang. Titik penyekatan di Jalan Raya Daan Mogot Km 11 menjadi titik penyekatan teramai di Jakarta Barat.
"Karena di sini jalur lintasan antarkota. Antara Provinsi Banten dan DKI atau Tanggerang yang masuk ke Jakarta. Secara istilahnya jalan nasional jalan yang sudah lama di sini," jelasnya.
Dia berharap warga meminimalkan mobilitas. Hal ini agar menekan angka penambahan kasus Corona di Jakarta.
"Karena penularan itu masih tinggi. Kalau masyarakat tidak menekan perjalanannya artinya tingkat penularan masih tinggi. Malah lebih berbahaya kalau kita tidak terlalu menahan diri. Saya tahu masyarakat perlu bekerja mencari nafkah. Namun saya kira semua pihak perlu berkorbanlah," jelas Anwar.
(zap/imk)