Berita PPKM Bandung terkini datang dari masih tingginya kasus COVID-19. Untuk diketahui, Provinsi Jawa Barat masuk dalam 10 provinsi dengan angka kasus harian tertinggi di Indonesia.
Akses batas Kota Bandung pun dijaga ketat guna menekan mobilitas. Sementara itu, imbas kasus COVID membuat adanya antrean pemulasaraan jenazah di RSHS Bandung.
PPKM Bandung Terkini: Batas Kota Diperketat
Pengetatan batas kota dilakukan di sejumlah titik penyekatan kota Bandung. Sebagai syarat masuk ke Bandung, petugas akan mengecek dokumen yang disyaratkan. Namun jika pengendara tak melengkapi syarat tersebut, mereka akan diputar balik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masuk Kota Bandung ada surat vaksinasi, KTP, dan surat kerjanya. Kalau nggak ada, dibalikkan lagi," ucap Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di sela-sela pemantauan penyekatan di Bunderan Cibiru.
Untuk di batas Kota Bandung, ada empat lokasi yang dilakukan penyekatan, yakni Bunderan Cibiru, Buahbatu, Ledeng, dan Cibereum.
PPKM Bandung Terkini: Antrean Pemulasaraan Jenazah
Salah satu rumah sakit mengalami antrean pemulasaraan jenazah COVID. Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, diketahui merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 tertinggi di Jawa Barat untuk pasien dengan kondisi berat dan kritis.
Antrean terjadi lantaran adanya peningkatan jumlah jenazah pada Juni hingga Juli. Namun masalah tersebut kini sudah ditangani dengan baik.
"Hal ini yang menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah jenazah di kamar jenazah RSHS, apalagi jika meninggalnya dalam waktu yang berdekatan, ditambah protokol tata laksana jenazah COVID-19 yang lebih panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup panjang," kata Plt Direktur Utama RSHS dr Irayanti.
"Hal itu yang menyebabkan antrean pelayanan yang lebih panjang pada 12-13 Juli 2021, namun hal ini sudah dapat tertangani," ujar Irayanti melanjutkan.
Pihak RSHS juga sudah menambah jumlah SDM di bagian pemulasaraan jenazah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi antrean panjang seperti sebelumnya.
Tanggapan Wagub soal PPKM Bandung Terkini
Wacana perpanjangan PPKM darurat terus bergaung selama sepekan terakhir. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum angkat bicara.
Menurutnya, jika wacana itu terealisasi, Uu meyakini hal itu akan sangat berat dilaksanakan. Namun pihaknya harus mengikuti keputusan apa pun demi menghentikan pandemi.
"Jadi seandainya PPKM darurat diperpanjang pusat, ini merupakan sebuah keputusan yang kami yakin berat disampaikan, tetapi apalah daya kami sebagai umat harus melaksanakan dengan ikhtiar," ujar Uu kepada detikcom, Kamis (15/7/2021).
"Dan juga kita selaku masyarakat harus ada kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat untuk Jawa Barat lebih baik lagi," katanya melanjutkan.
Lihat juga Video: Asrama Haji Donohudan Akan Difungsikan Jadi RS Darurat COVID-19