Diskusi dengan Para Pakar, Luhut Terima Masukan agar PPKM Darurat Diperketat

Diskusi dengan Para Pakar, Luhut Terima Masukan agar PPKM Darurat Diperketat

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 19:23 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: KEMENKO MARVES)
Jakarta -

Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengundang sejumlah epidemiolog untuk mengikuti diskusi penanganan COVID-19. Salah satu yang dibahas adalah upaya pemerintah mendatangkan oksigen bagi penanganan pasien COVID-19.

Diskusi virtual Luhut dengan para epidemiolog itu digelar pada Kamis (15/7/2021). Luhut berharap masukan dari berbagai pihak dapat memperbaiki penanganan COVID-19 di Indonesia.

"Jadi kami butuh diskusi dan beberapa masukan, bagaimana memaksimalkan penanganan pandemi ini, bagaimana evaluasi yang kami peroleh, sehingga pelaksanaan mengenai pandemi, mengenai PPKM Darurat, ke depan semakin baik," kata Luhut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam diskusi tersebut, Ketua Pengurus Pusat Perdatin (Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesi dan Terapi Intensif), Prof Syafri Arif, mengusulkan agar PPKM darurat yang berlangsung saat ini dapat lebih diperketat. Alasannya adalah penyebaran virus Corona varian Delta lebih cepat daripada penyebaran Corona saat awal pandemi.

"Selain itu, jika kasus melonjak seperti ini, misal ruang ICU sangat sempit, sebetulnya kita bisa memanfaatkan ruang isolasi, asalkan suplai oksigen dan obat-obatan terjamin. Ini mohon menjadi perhatian," ujar Prof Syarif.

ADVERTISEMENT

Luhut mengatakan evaluasi PPKM terus dilakukan setiap hari oleh pemerintah bersama pihak terkait. Dia berharap kondisi semakin baik dari hari ke hari.

Sementara itu, terkait oksigen, Luhut mengatakan hal itu memang menjadi masalah serius. Luhut mengatakan pengiriman oksigen ini membutuhkan isotank yang saat ini jumlahnya masih terbatas.

"Pendatangan oksigen dari luar itu butuh isotank dan isotank terbatas jumlahnya. Saya sudah cari ke mana-mana dan sekarang sampai tingkat penyewaan karena di dunia rebutan mengenai ini. Sedangkan mengenai obat-obatan, saya rasa Menteri Kesehatan sudah hampir memenuhi semua, sekarang mestinya sudah oke," jelas Luhut.

Diskusi kemudian dilanjutkan oleh pakar epidemiologi penyakit infeksi UGM, Prof Hari Kusnanto Josef. Dia mengapresiasi pemerintah soal penanganan pandemi tapi juga berharap pemerintah lebih memperhatikan keadaan di luar Jawa dan Bali.

"Intinya, semua tidak mengkhawatirkan dalam waktu dekat untuk Provinsi Jawa dan Bali. Namun kami mohon perhatian di luar Jawa dan Bali ini, karena di Kalimantan, NTT, dan beberapa wilayah lainnya juga menunjukkan peningkatan (kasus). Jangan sampai mereka mengalami yang lebih berat dari yang kita rasakan," ujarnya.

Luhut kemudian menanggapi masukan-masukan tersebut. Luhut mengatakan pengadaan obat-obatan semuanya dilakukan secara bertahap.

"Semua sudah kita lakukan segalanya. Yang terpenting tidak ada markup harga, sebab ini menyangkut nyawa warga negara kita," imbuh Luhut.

Untuk kondisi luar Jawa dan Bali, Luhut memastikan pemerintah tetap memperhatikan.

"Betul, kami memang pikir ke situ. Jadi, misal seperti oksigen juga bukan pikir Jawa dan Bali saja. Ini Jawa relatively agak mulai terkendali dengan masuknya oksigen konsentrator dan generator. Nah semua jadi kita pikirkan bantuan," kata Luhut.

Selain itu, Luhut meminta para pakar segera memberikan informasi kepada pemerintah bila ada bantuan isotank.

"Semua dunia krisis mengenai isotank untuk bawa oksigen. Jadi kalian, saya juga mohon kalau ada bantuan mengenai ini bisa segera hubungi kami," ujar Luhut.

Pendapat lain disampaikan epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Riris Andono Ahmad. Dia membahas mobilitas yang masih belum menyeluruh, dengan beberapa titik masih tidak sesuai dengan Google Mobility.

Luhut menjelaskan patroli sampai ke perkampungan terus dilakukan untuk memastikan mobilitas berkurang. Namun memang diperlukan kesadaran di diri masing-masing dan saling mengingatkan mengenai kedisiplinan ini.

"Perlu kesadaran sama-sama untuk mengingatkan, tokoh-tokoh juga saling mengingatkan. Tanpa ada kerja sama masyarakat, tidak akan terjadi penurunan kasus ini. Jadi kita harus paham betul mengenai masalah kedisiplinan ini," ujar Luhut.

Simak video 'PPKM Darurat Bikin Jalanan Sepi dan Lalu Lintas Jakarta Turun 60%':

[Gambas:Video 20detik]



(knv/zak)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads