4.180 WN Jepang Ada di Bali, Kemenkum Belum Terima Laporan Pemulangan

4.180 WN Jepang Ada di Bali, Kemenkum Belum Terima Laporan Pemulangan

Sui Suadnyana - detikNews
Kamis, 15 Jul 2021 17:39 WIB
Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk (dok Istimewa)
Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk (dok Istimewa)
Denpasar -

Sejumlah warga negara asing (WNA) berkebangsaan Jepang akan meninggalkan Indonesia hari ini dengan menggunakan penerbangan khusus. Hal itu lantaran virus Corona sedang mengganas di Indonesia.

Per 30 Juni 2021, terdapat 4.180 warga asal Negeri Sakura di Bali. Namun pihak Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Bali belum menerima laporan adanya pemulangan WN Jepang.

"Adanya informasi baru-baru ini tentang beberapa warga negara Jepang yang meninggalkan wilayah Indonesia, dapat kami informasikan sesuai dengan data yang ada di Bali, warga negara Jepang jumlahnya 4.180 orang untuk di Bali," kata Kakanwil Kemenkumham Bali, Jamaruli Manihuruk, dalam keterangan video yang diterima detikcom, Kamis (15/7/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 4.180 orang tersebut terdiri atas 2.077 pemegang izin tinggal kunjungan (ITK), 1.709 orang pemilik kartu izin tinggal terbatas (KITAS), dan 394 orang yang memiliki izin tinggal tetap (ITAP). Dari 4.180 orang itu, sebanyak 1.735 tercatat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai, 2.412 di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Denpasar, dan 33 orang tercatat di Kantor Imigrasi Kelas II Khusus TPI Singaraja.

"Tapi sampai saat ini kami tidak mendapatkan kabar apakah mereka benar-benar meninggalkan Bali," imbuh Jamaruli.

ADVERTISEMENT

Menurut Jamaruli, hingga kini Bali belum membuka penerbangan keluar-masuk Bali secara internasional melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

"Sehingga dengan demikian, seandainya warga negara Jepang pergi meninggalkan Bali, maka hal-hal tersebut tidak tercatat di Imigrasi di Bali karena mereka melakukan penerbangan domestik ke Jakarta. Nanti tercatatnya akan dilaksanakan di Jakarta," jelas Jamaruli.

Diberitakan sebelumnya, media Jepang, Nikkei Asia, Rabu (14/7), menyebut Menteri Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato mengatakan bahwa pemerintah Jepang akan mendukung penerbangan khusus bagi warga yang ingin pulang dari Indonesia, yang tengah mengalami lonjakan kasus infeksi virus Corona.

"Dari sudut pandang melindungi warga negara Jepang, kami telah memutuskan untuk mengambil tindakan.... Sehingga orang-orang Jepang yang ingin kembali dapat kembali ke Jepang sesegera mungkin, dan sebanyak mungkin orang," katanya kepada para wartawan.

Kato mengatakan beberapa warga Jepang di Indonesia akan terbang pulang pada Rabu (14/7) dengan penerbangan khusus yang diatur oleh maskapai Jepang, yang didukung oleh pemerintah.

"Setelah itu, kami berencana melakukan upaya serupa dalam menanggapi permintaan dari warga Jepang," imbuhnya.

Kato menambahkan mereka yang kembali dari Indonesia akan diminta mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona, termasuk karantina 10 hari di fasilitas yang ditunjuk.

Sebelumnya, media Jepang, NHK, melaporkan bahwa dari 26 Juni sampai 12 Juli 2021 ada sembilan warga Jepang di Indonesia yang meninggal dunia akibat terjangkit virus Corona. Keterangan tersebut didapat dari Kedubes Jepang di Indonesia. Kedubes Jepang menambahkan beberapa dari yang meninggal tersebut berusia 30-an sampai 40-an tahun.

(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads