Vaksinasi Corona di luar DKI Jakarta mengalami kendala. Kekurangan stok hingga hoax terkait vaksin Corona membuat proses vaksinasi di daerah terkendala.
Salah satu daerah yang mengalami masalah stok vaksin adalah Kudus, Jawa Tengah. Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus memutuskan menyetop sementara vaksinasi COVID-19 dosis pertama.
"Kalau kita nanti tidak rem dosis satu, Sinovac ini masih digunakan dosis satu, nanti dosis kedua kelanjutannya bagaimana? Karena informasi kemarin Kudus sendiri menjadi salah satu kabupaten dari 35 kabupaten yang menerima vaksin Pfizer. Misalnya dosis pertama Sinovac (dosis dua) ganti kan tidak boleh," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Anik Fuad di kantornya, Selasa (13/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebetulnya sudah ngerem minggu ini, karena tadi malam informasi vaksin Pfizer baru tadi malam. Itu dapatnya dari mana berapa kita belum tahu," sambung dia.
Anik menyebut pihaknya telah mendapat vaksin Corona Sinovac sebanyak 204.380 dosis. Dari jumlah tersebut, 135.811 dosis telah disuntikkan ke penduduk sebagai dosis pertama dan 46.249 dosis untuk vaksinasi kedua.
"Sehingga totalnya yang sudah disuntikkan dosis satu dan dua 182.060 dosis. Sehingga kita masih punya stok di faskes (fasilitas kesehatan) sekitar 22.320 dosis. Otomatis stok antara dosis satu dan dua punya selisih sekitar 90 ribu dosis," ucap Anik.
Stok vaksin Corona di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), juga menipis. Dilansir dari Antara, stok vaksin Corona sebanyak 14 ribu dosis yang tersisa di Kendari hanya akan diberikan untuk vaksinasi dosis kedua.
"Sebanyak 14 ribu dosis tersebut kami alokasikan semuanya untuk dosis kedua," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum.
Pemkot Kendari meminta warga bersabar. Saat ini Pemkot Kendari masih menunggu kedatangan stok baru vaksin Corona.
Stok vaksin Corona yang menipis juga terjadi di Bangka Belitung (Babel). Hal itu disebabkan antusiasme warga mendapat vaksin Corona melampaui target.
"Benar, dari data yang kami peroleh memang ketersediaan vaksin di Babel sudah mulai minim. Serbuan vaksin sudah melampaui target," jelas Sekretaris Satgas COVID-19 Babel Mikron Antariksa kepada detikcom, Rabu (14/7/2021).
Mikron mengatakan vaksin Corona di Pangkalpinang saat ini tersisa 6 vial, Kabupaten Bangka 32 vial, dan Kabupaten Belitung 1.004 vial. Dari total stok vaksin yang tersebar di kabupaten/kota, lanjut Mikron, nantinya 4.265 vial akan dibagikan untuk penyuntikan pertama dan kedua.
"Kesediaan kita secara total yakni 4.265 vial. Jadi untuk stok belum mencukupi, mengingat antusiasme masyarakat Bangka Belitung tinggi dalam vaksin. Kita bagi dua, ini untuk menjaga jangan sampai yang sudah divaksin pertama tidak vaksin kedua karena vaksinnya habis," ujarnya.
Stok Vaksin Habis
Selain menipis, stok vaksin Corona di beberapa wilayah juga habis. Salah satu daerah yang kehabisan vaksin Corona adalah Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).
Warga bahkan sampai marah-marah gara-gara tak dilayani untuk mendapat suntikan dosis pertama. Pemerintah setempat menyebut sisa vaksin Corona yang ada digunakan untuk penyuntikan dosis kedua.
"Jadi banyak masyarakat ini yang komplain di beberapa puskesmas. Ada yang marah karena tidak bisa terlayani untuk vaksin dosis satunya," kata Kepala UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) Majene Nur Ekawati.
Pemkab Majene sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulbar untuk pengadaan vaksin. Namun pihaknya belum mendapat kabar terkait distribusi vaksin ke Majene.
"Jadi Kepala Dinas (Pemkab Majene) langsung menelepon ke Provinsi, Ibu Kabid juga sudah menindaklanjuti. Kami juga sudah menyampaikan ke pihak Dinkes Provinsi, bagian kefarmasian dan P2-nya, sampai hari ini tidak ada vaksin," ucapnya.
Selain di Majene, stok vaksin Corona di Solok Selatan, Sumatera Barat, juga habis. Pemerintah setempat telah meminta pengiriman vaksin Corona baru untuk vaksinasi warga.
"Kami sudah minta lagi vaksin COVID-19 ke provinsi sebanyak 5.000 dosis tetapi belum ada karena stok provinsi juga belum datang," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Solok Selatan, Mega Verta Christina, di Padang Aro, seperti dilansir dari Antara.
"Setelah vaksin sampai di Solok Selatan kami langsung membuka kembali pelayanan (vaksinasi) pada masyarakat," katanya.
Dia mengatakan butuh 600-900 dosis vaksin per hari untuk melayani warga. Mega berharap vaksin Corona segera tiba di Solok Selatan demi mempercepat proses vaksinasi warga.
Hoax Vaksin Corona di Riau
Masalah berbeda terkait vaksinasi Corona terjadi di Riau. Tingkat vaksinasi Corona untuk kategori umum dan lanjut usia di Riau disebut rendah gara-gara banyak hoax seputar vaksin.
"Vaksinasi rendah salah satunya karena di masyarakat masih banyak informasi yang tidak benar, hoax," kata Kabid Informasi Komunikasi Publik Dinas Kominfo Provinsi Riau, Raja Hendra.
Hendra menyebut banyak hoax yang membuat orang takut untuk divaksin. Terutama orang tua yang takut ikut vaksin dengan berbagai alasan seperti komorbid dan diabetes.
"Banyak orang tua takut vaksin karena ada hoax. Bilang tidak berani vaksin karena komorbid, padahal boleh atau tidak boleh vaksin adalah petugas medis menentukan," kata Hendra.
Capaian Vaksinasi Nasional
Penyuntikan 2 juta dosis vaksin Corona per hari yang ditargetkan Presiden Jokowi tercapai. Satgas COVID-19 melaporkan ada 2.415.382 dosis vaksin yang disuntikkan pada Rabu (14/7).
Ada 1.994.826 dosis vaksin Corona yang disuntikkan ke penerima dosis pertama dan 420.556 dosis untuk vaksinasi kedua. Total penduduk yang sudah mendapat vaksinasi Corona pertama berjumlah 38.909.433 orang dan penduduk yang sudah mendapat vaksinasi Corona kedua berjumlah 15.611.554 orang. Pemerintah sendiri menargetkan vaksinasi Corona diberikan kepada 208.265.720 penduduk.