Kondisi dua jenazah teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang tewas tertembak di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), sulit diidentifikasi. Tim Satgas Madago Raya menyebut kondisi jenazah membengkak karena proses evakuasi berlangsung 4 hari akibat medan yang ekstrem.
"Jenazah diangkut menggunakan dua unit mobil ambulans dari Mapolda Sulteng dan tiba di RS Bhayangkara sore tadi. Kondisi saat ini kondisi jenazah, khususnya pada bagian wajah, sulit untuk dikenali, karena sudah membengkak," ucap Humas Satgas Madago Raya, AKBP Bronto Budiyono, pada Rabu (14/7/2021) malam.
Kedua jenazah tiba di Palu setelah dievakuasi menggunakan helikopter milik TNI AU jenis Super Puma Nas 332/H-3214. Heli tersebut mendarat di Mapolda Sulteng pukul 15.38 Wita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Satgas Madago Raya menyebutkan Inafis Polda Sulteng akan melakukan langkah tes DNA dari kedua jenazah teroris MIT. Menurut Bronto, hasil uji DNA akan bisa diketahui dalam kurun sepekan.
"Kami belum bisa memberikan informasi terkait identitas kedua jenazah apabila belum ada hasil dari tes DNA yang dilakukan Inafis. Mohon waktunya, biarkan Inafis bekerja dulu agar jenazah bisa teridentifikasi," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, jenazah dua teroris MIT Poso yang berada di dasar jurang dengan kedalaman 50 meter akhirnya dievakuasi. Total proses evakuasi memakan waktu hingga 4 hari.
"Kesulitan utama adalah beratnya medan karena vegetasi tumbuhan yang rapat serta banyaknya bebatuan besar di tebing sisi kiri dan kanan sungai, sehingga menyulitkan pasukan menembus rute yang dilewati," kata Wakil Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Wapangkoopsgabsus) Brigjen TNI Rafael Granada Baay dalam keterangan tertulis Puspen TNI.
Simak juga Video: Haru! Brimob Azani Anaknya Lewat Video Call di Sela Kejar Teroris MIT