Jembatan gantung rusak yang dijadikan pelajar tempat bergantung di tali di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), mulai diperbaiki. Pemerintah daerah menargetkan jembatan itu selesai diperbaiki dalam sepekan ke depan.
"Sejak kemarin (Selasa) kita sudah mulai bekerja, mungkin seminggu sudah rampung," kata Kepala Desa Pamoseang M Sabir saat dimintai konfirmasi wartawan, Rabu (14/7/2021).
Menurut Sabir, seluruh bahan yang diperlukan untuk proses perbaikan jembatan sudah tersedia di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini kita kencangkan dulu tali slingnya karena sudah banyak yang kendur. Setelah itu kita lakukan pemasangan lantai," ungkapnya.
Sabir mengaku tidak mengetahui berapa besaran biaya yang dihabiskan untuk memperbaiki jembatan itu. Menurut dia, proses perbaikan jembatan diambil alih Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamasa.
"Tidak (jadi) menggunakan dana desa, BPBD yang kerja," ujarnya singkat.
Sebelumnya, jembatan gantung sepanjang 45 meter dengan lebar 1,5 meter ini viral di media sosial setelah terekam kamera dilalui sejumlah pelajar yang bergelantungan di tali jembatan karena hampir seluruh lantainya sudah hilang.
Dikabarkan, jembatan gantung yang dibangun pada 2013 itu rusak parah setelah diterjang banjir pada akhir 2020.
Setelah jembatan diterjang banjir, warga harus bertaruh nyawa bergelantungan di tali jembatan untuk seberangi sungai. Aktivitas warga membawa sembako atau hasil bumi harus dilakukan dengan masuk ke dalam sungai dan menerobos arus deras. Sementara itu, sepeda motor milik warga terpaksa diparkir di sisi sungai yang lain.
(nvl/nvl)