Indonesia kembali mendapatkan bantuan vaksin COVID-19 dari hasil kerja sama dengan beberapa pihak. Dalam satu minggu ini disebut Indonesia mendapatkan tambahan 17,8 juta vaksin.
"Dalam satu minggu Indonesia mendapat 5 kali kiriman vaksin dari berbagai jalur kerjasama, dalam satu minggu ini kita mendapat tambahan 17,8 juta vaksin," ujar juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Dedy Permadi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/7/2021).
Dia mengatakan total terdapat lebih dari 134 juta vaksin COVID-19 yang sudah diterima. Vaksin ini diterima dalam bentuk jadi ataupun bahan baku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penambahan total vaksin yang sudah kita terima menjadi lebih dari 134 juta dosis, baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku," tuturnya.
Dedy mengatakan nanti malam Indonesia akan menerima 3,4 juta vaksin Astrazeneca siap pakai. Sedangkan lusa, Indonesia akan menerima vaksin Moderna.
"Nanti malam kita akan kembali kedatangan 3,4 juta dosis vaksin siap pakai Astrazeneca hasil kerja sama multilateral fasilitas Covax dan lusa vaksin Moderna kerja sama bilateral dengan Amerika Serikat juga akan kembali datang," kata Dedy.
Tidak hanya itu, dia mengatakan siang tadi Indonesia telah menerima tambahan 1,4 juta dosis vaksin Sinovac siap pakai. Kedatangan vaksin Sinovac ini merupakan tahap ke-22.
"Indonesia pada siang ini baru saja menerima tambahan pasokan 1,4 juta dosis vaksin siap pakai produksi Sinovac, ini adalah kedatangan. Ini adalah kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-22 sejak kita menerima kiriman pertama," tuturnya.
Dalam beberapa hari ke depan, vaksin Sinovac juga disebut kembali datang dengan jumlah 4 juta dosis. Dia menuturkan vaksin ini nantinya akan digunakan untuk program vaksin gotong royong.
"Dalam 3 hari ini Indonesia juga akan kembali menerima kedatangan vaksin Sinovac dengan jumlah kedatangan 4 juta dosis vaksin," tuturnya.
"Vaksin Sinovac akan digunakan untuk program vaksinasi gotong royong dari swasta, yang bersikap melengkapi program vaksinasi dari pemerintah yang tidak dibiayai APBN," sambungnya.
Tonton video '1,4 Juta Vaksin Sinopharm Tiba di Indonesia':