Ekonomi Turun, Syarief Hasan Minta Pemerintah Tegas Tangani COVID-19

Ekonomi Turun, Syarief Hasan Minta Pemerintah Tegas Tangani COVID-19

Yudistira Imandiar - detikNews
Senin, 12 Jul 2021 18:24 WIB
Wakil Ketua MPR Syarief Hasan
Foto: MPR
Jakarta -

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan menyoroti lemahnya perekonomian Indonesia di masa pandemi COVID-19. Status perekonomian Indonesia juga menurun ke level menengah bawah.

Syarief mengulas, pada kuartal I tahun 2021 pertumbuhan ekonomi Indonesia masih terkontraksi di angka minus 0,74 %, lebih rendah dibandingkan China (18,3 %), Amerika Serikat (6,4 %), Korea Selatan (1,7 %), India (1,6 %), dan Vietnam (4,48 %).

Syarief meminta pemerintah untuk lebih tegas menangani pandemi dengan kebijakan yang lebih holistik dan sistemik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama ini pemerintah terkesan parsial dan tidak pernah tuntas membedah dan antisipasi penanganan pandemi COVID-19. Maka tidak mengherankan jika kesehatan tetap memburuk, ekonomi juga ambruk," sebut Syarief, Senin (12/7/2021).

Mantan Menteri Koperasi dan UMKM pada era Presiden SBY ini menyoroti fundamental ekonomi Indonesia yang dalam kondisi kurang baik. Pada akhir Mei 2021, jumlah utang Indonesia mencapai Rp 6,418 triliun, sehingga debt service ratio terhadap penerimaan (DSR) berada di angka 46,77 %, lebih tinggi dari batas yang ditetapkan aman oleh IMF 35 %. Penerimaan pajak yang terkontraksi 19,7 %, serta defisit APBN 6,09 % pada 2020, ulas Syarief, membuat ruang fiskal menjadi sangat terbatas.

ADVERTISEMENT

Menurut Syarief, menyalahkan pandemi atas kemerosotan ekonomi adalah bentuk penyangkalan dan tidak bijak.

"Toh semua negara terkena dampak pandemi, tetapi pertumbuhan ekonomi mereka kini justru mulai menunjukkan perbaikan secara signifikan, sementara Indonesia malah masih terkontraksi negatif. Akibatnya Indonesia sekarang status kita terdegradasi sebagai negara berpenghasilan menengah rendah (lower middle income). Kita patut prihatin, dan kapan kita bisa naik lagi ke middle income Upper?," papar Syarief.

Sebagai informasi, Bank Dunia mengklasifikasi ekonomi negara di dunia ke dalam empat kelompok pendapatan berdasarkan pendapatan nasional bruto (PNB) per kapita. PNB per kapita Indonesia menurun dari US$ 4050 pada 2019 menjadi US$ 3870 pada 2020.

Syarief menambahkan tantangan Indonesia semakin berat karena terjadi lonjakan kasus COVID-19 beberapa waktu belakangan.

"Di saat banyak negara mulai menata dirinya, perekonomian Indonesia justru belum pulih dan ekonomi Rakyat semakin sulit untuk bangkit dan akhirnya Rakyat yang menjadi korban," cetus Syarief.

(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads