Urai Macet, Polisi Evaluasi Waktu Penyekatan di Fatmawati Jaksel

Urai Macet, Polisi Evaluasi Waktu Penyekatan di Fatmawati Jaksel

Azhar Bagus Ramadhan - detikNews
Senin, 12 Jul 2021 11:22 WIB
Penyekatan di Simpang Fatmawati Jaksel
Penyekatan di Simpang Fatmawati Jaksel (Azhar/detikcom)
Jakarta -

Penyekatan PPKM darurat di simpang Fatmawati, Jakarta Selatan, sempat menimbulkan kemacetan. Polisi akan melakukan evaluasi terkait jam penutupan supaya kendala tersebut tidak muncul lagi.

"Tadi ada dari Pak Kabag Ops Ditlantas Polda Metro, Bapak AKBP Karoseli, nanti mungkin waktu yang dibukanya jam berapa, untuk kelompok esensial dan kritikal, nah nanti kita komunikasikan kembali supaya tidak ada kendala," kata Kasat Lantas Jaksel AKBP Sri Widodo di lokasi, Senin (12/7/2021).

"Kemudian yang memang esensial dan kritikal juga bisa jalan, bisa bekerja, tapi tidak ada kegiatan yang penumpukan, kemudian yang bidang kesehatan ya bisa terkoordinir dengan baik, itu aja," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sri mengatakan perubahan jam penutupan di penyekatan Fatmawati masih menunggu kebijakan dari Polda Metro Jaya. Nantinya perubahan tersebut akan diterapkan besok pagi.

"(Perubahan jam) nanti yang dari Polda, dari Pak Karo tadi. Nanti apa perintahnya bagaimana nanti kita untuk kita bisa terapkan besok pagi," kata Sri.

ADVERTISEMENT

Sri menegaskan penyekatan ini salah satu upaya dalam menekan angka penyebaran COVID-19 di masa PPKM darurat. Dia pun mengaku lelah sebab kasus Corona terus melonjak.

"Intinya sebenernya itu kita kan semua tujuannya penyekatan untuk mencegah atau memutus atau menekan COVID-19 ini supaya betul-betul kita bisa tekan," ujarnya.

"Sementara ini kan DKI sedang melonjak terus, gitu lho. Kita juga udah termehek-mehek jujur saja. Benar ini sudah lelah sekali," sambungnya.

Lebih lanjut, Sri mengimbau masyarakat agar taat kepada aturan yang berlaku. Hal itu dia tegaskan demi mewujudkan kota yang bebas COVID-19.

"Kalau saya imbauan, semestinya kami sudah pasang spanduk, ada 3 tempat. Jadi mohon dengan hormat lah untuk namanya masyarakat yang tidak ada kepentingan, tidak ada kegiatan lebih baik berhenti di rumah dulu, supaya benar-benar menekan COVID-19 ini bisa-bisa terwujud. Bukan untuk polisi, untuk semua," tegasnya.

Sri juga mengimbau para pekerja agar menyesuaikan aturan work from home (WFH) atau work from office (WFO) supaya PPKM darurat berjalan lancar.

"Kemudian yang esensial dan kritikal ya mudah-mudahan ketentuannya memang 50 persen bisa kerja WFH, WFO ya itu harus ditepati juga. Jangan nanti ada kelompok-kelompok atau badan usaha atau kantor yang mengeluarkan suratnya tidak sesuai ketentuan yang misalnya hanya 50 persen tapi dikeluarkan suratnya semua ya percuma juga upaya kita ini," ujarnya.

Seperti diketahui, kemacetan sebelumnya terjadi di penyekatan PPKM darurat di simpang Fatmawati, Jakarta Selatan. Penyekatan kemudian dibuka oleh polisi untuk evaluasi.

"Sosialisasi dulu, evaluasi dulu, ya karena pagi-pagi esensial dan kritikal ini masih banyak sekali yang mau bekerja ke kantornya. Seperti tenaga kesehatan, dokter, kemudian ambulans. Nah, setelah nanti kami evaluasi pukul 08.00 WIB kami lakukan selektif," kata Kabag Ops Dit Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali di lokasi, Senin (12/7).

Dermawan mengatakan banyak pekerja kantor esensial dan kritikal yang masih melintas. Penyekatan bakal dilakukan lagi untuk mengecek surat tanda registrasi pekerja (STRP).

"Kalau pagi hari tentunya memang ini esensial dan kritikal. Kalau nanti agak siang sedikit nah itu mungkin itu mereka hanya beli makanan burung, hanya beli makanan ternak. Itu yang kami langsung arahkan mereka supaya bisa putar balik," ujarnya.

Polisi juga menyekat Jalan Antasari, Jakarta Selatan. Jalan Fatmawati dan Jalan Antasari ditutup setiap hari di masa PPKM darurat, pada pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 10.00 WIB.

(knv/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads