Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan pihak rumah sakit bisa merujuk pasien Corona ke RS darurat Corona Asrama Haji Pondok Gede lewat Sistem Informasi Rujukan Rumah Sakit Terintegrasi Nasional atau Sisrutenas. RSD Corona Asrama Haji sudah terisi 70 pasien.
"Iya dia pake Sisrute jadi rujukan dari RS dan puskesmas," juru bicara Kemkes, Nadia Wiweko, kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).
Nadia Wiweko menjelaskan, RSD Corona Asrama Haji untuk menangani pasien Corona gejala ringan dan berat. Intensive care unit atau ICU dipersiapkan untuk menampung pasien Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk gejala sedang dan berat. Ini ICU sedang disiapkan," ujarnya.
Nadia mengatakan, berdasarkan laporan Minggu (11/7) pagi, sudah ada 70 pasien yang masuk. RS darurat ini sendiri ditargetkan bisa menampung sekitar 900 pasien.
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Abdul Kadir, menjelaskan tata cara merujuk pasien Corona ke RSD Asrama Haji Pondok Gede. Dia menyebut pihak yang merujuk pasien Corona ada rumah sakit.
"Melalui aplikasi Sisrutenas yang diisi oleh rumah sakit atau puskesmas masyarakat bisa mendapatkan layanan rawat inap di Rumah Sakit COVID-19 di Asrama Haji Pondok Gede, melalui aplikasi ini nanti akan ada rujukan dan bisa dilihat riwayat dari pasien sehingga ketika dirujuk ke sini pasien bisa mendapatkan penanganan yang sesuai, kalau kami buka langsung asrama haji secara umum tidak terkontrol dan tentu langsung penuh tanpa tahu riwayat pasien sehingga penanganannya tidak jelas," ujar Abdul Kadir seperti dilihat di laman resmi Kemenag.
Abdul Kadir menambahkan pihaknya mengoptimalkan seluruh gedung di Asrama Haji ini untuk dapat melayani pasien Corona serta pengelolaan manajemennya merupakan perpanjangan dari beberapa rumah sakit yang terbagi di setiap gedungnya, seperti Gedung A dikelola oleh RS Dharmais, Gedung B RS Harapan Kita, Gedung C Rumah Sakit Kota, Gedung D RS Marzoeki Mahdi Bogor, serta Gedung D5 RS Ibu dan Anak Bunda.
Simak video 'RSDC Wisma Haji Siapkan 900 Kamar Untuk Pasien COVID-19':
Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:
"Kita mengoptimalkan semua pelayanan seluruh gedung yang ada di asrama haji, menyiapkan tempat sebanyak-banyaknya, extension (perluasan) rumah sakit di bawah agar kita dapat memonitor secara langsung dan tentunya lebih terkoordinir," terangnya.
Terkait fasilitas yang disediakan Kemenkes terdiri atas 40 ruangan high care unit (HCU) dan 2 ruangan ICU lengkap dengan fasilitas monitor rawat inap.
"Setidaknya saat ini yang siap digunakan 140 tempat tidur dan ke depan akan menjadi 900 tempat tidur, tenaga kesehatan (nakes) yang terfokus di asrama haji sejumlah 350 yang berasal dari seluruh daerah dengan 78 spesialis. Nakes yang kami siapkan merupakan tenaga profesional yang berpengalaman di bidangnya dan semua menginap di asrama haji," ujarnya.