Wisma Haji Pondok Gede Buka 8 Gedung untuk Perawatan Pasien COVID-19

Wisma Haji Pondok Gede Buka 8 Gedung untuk Perawatan Pasien COVID-19

Jihaan Khoirunnisaa - detikNews
Jumat, 09 Jul 2021 21:59 WIB
Pasien COVID-19 di RSD Wisma Atlet, Jakarta, meningkat. Kini Bed Occupancy Rate (BOR) di Wisma Atlet menyentuh angka 80% dari kapasitas normal.
Foto: Rengga Sencaya
Jakarta -

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan saat ini jumlah pasien COVID-19 yang masuk rumah sakit di DKI Jakarta dan beberapa wilayah di pulau Jawa meningkat tajam dan hampir mencapai batas kapasitas RS. Di DKI Jakarta angka Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian tempat tidur sudah hampir menyentuh 90 persen.

Merespons hal itu, menurutnya pemerintah melalui Kemenkes, Kemenag dan Provinsi DKI Jakarta tengah berupaya menyiapkan fasilitas layanan kesehatan darurat untuk pasien positif COVID-19 dengan gejala sedang agar dapat dirawat di Asrama Haji Pondok Gede.

Demi mencukupi kebutuhan tersebut, dr. Nadia mengatakan pemerintah telah melakukan renovasi kamar, tempat tidur, penyediaan alat kesehatan dan fasilitas pendukung medis serta non medis lainnya di Asrama Haji Pondok Gede.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setidaknya ada 8 gedung di Wisma Haji ini yang siap dipakai. Terdiri dari 1 gedung Arafah untuk perawatan intensif, 2 gedung untuk asrama perawat, dan 5 gedung lagi telah disiapkan untuk perawatan pasien positif COVID-19 dengan gejala sedang.

"Secara total, di Asrama Haji ini Pemerintah telah menyiapkan 860 tempat tidur isolasi, 50 ICU (Intensive Care Unit), dan 40 HCU (High Care Unit). 5 gedung yang telah disiapkan sebagai ruang perawatan bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan juga tersedia HCU di masing-masing gedung, adalah gedung A, B, C, H dan D5," ujar dr Nadia dalam keterangan tertulis, Jumat (9/7/2021).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut, dia mengimbau agar proses skrining awal pasien COVID-19 dilakukan dengan ketat guna memastikan hanya pasien dengan gejala sedang dan berat/kritis yang dirawat di RS. Sedangkan pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala melakukan isolasi mandiri di rumah atau di fasilitas isolasi terpusat.

Selain itu diungkapkan dr. Nadia, pihaknya juga sudah menyiapkan layanan konsultasi dan paket obat isolasi mandiri COVID-19 secara gratis demi mencukupi layanan yang selama ini telah tersedia di Puskesmas. Dia pun menjelaskan pemerintah telah menjalin kerja sama dengan 11 platform telemedicine supaya semua pasien positif COVID-19 bisa mendapatkan layanan kesehatan.

Tidak hanya itu, menurutnya saat ini sudah ada 742 lab yang terafiliasi dengan Kemenkes dan memasukkan data ke dalam National all record (NAR) secara real time. Dari data laporan tersebut, Kemenkes akan mengirimkan notifikasi dan kode untuk mengakses layanan telemedicine melalui Whatsapp.

"Pasien secara langsung dapat memanfaatkan kode layanan untuk berkonsultasi dengan dokter dari salah satu platform telemedicine, serta mendapatkan paket obat apabila mengalami gejala ringan, atau vitamin bila tidak mengalami gejala apapun," terangnya.

Adapun peluncuran layanan telemedicine ini agar masyarakat melakukan pemeriksaan swab PCR/antigen hanya di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes untuk memastikan bantuan pemerintah bisa diakses dan dimanfaatkan. Melalui layanan telekonsultasi ini, pasien COVID-19 konfirmasi positif bisa mendapatkan layanan medis tepat waktu, tanpa perlu antre di RS.

"Dengan demikian layanan rumah sakit dapat diprioritaskan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat/kritis," tukasnya.

(akd/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads