P2G juga mengumpulkan persentase orang tua yang ragu-ragu dan tidak setuju untuk pembelajaran tatap muka dengan total 56,1 persen. Iman menerangkan orang tua yang tidak setuju pembelajaran tatap muka ini tidak lain karena memang mereka menyadari angka virus Corona ini sedang melonjak tajam di Tanah Air.
"Sekarang kita survei orang tua yang ragu-ragu ataupun tidak setuju, kalau digabung yang ragu-ragu tidak setuju itu 56,1%, tertinggi mereka itu tidak setuju karena kasus COVID semakin meningkat saya kira ini angka yang rasional ya sekitar 74,9%, tapi ini respondennya memiliki lebih dari satu jawaban jadi tidak keseluruhannya 100%," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menunda Asa Pembelajaran Tatap Muka |
Selain itu, P2G melihat 21,4% orang tua tidak setuju dan ragu-ragu pembelajaran tatap muka karena anaknya belum sepenuhnya divaksinasi. Para orang tua tidak mau mengambil risiko, apalagi wilayahnya masuk zona merah penyebaran virus Corona.
"21,4% menjawab bahwa siswa belum tuntas divaksin, vaksinasi, jadi kalau siswanya belum tuntas mereka tidak tidak mau gitu dengan PTM, 17,1% karena sekolahnya itu berada di zona merah lalu 7 persen karena sekolahnya belum memenuhi fasilitas pendukung protokol kesehatan, lalu sebagian kecil di antaranya 2,7% karena merasa bahwa gurunya belum tuntas divaksin," katanya.