Aduh, miris mengetahui motif dibalik pelemparan batu ke gereja di Samarinda ini. Si pelempar batu cuma ingin kebagian listrik untuk menerangi warung mungil.
Perusakan Gereja Sidang Jemaat Kristus sempat menyedot perhatian. Densus 88 Antiteror turun tangan mencari tahu, apakah ada keterlibatan jaringan terorisme dalam perusakan gereja di Jl Pulau Irian, Samarinda, Kalimantan Timur.
Gereja ini dirusak pada Kamis (8/7) pukul 03.30 Wita dini hari. Batu-batu dilemparkan oleh orang tak dikenal. Bagian gereja mengalami kerusakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi bergerak. Ada dua orang yang ditangkap, yakni inisial MH (37) dan RM (37). MH melempari batu dan RM Membantu. Motivasi MH adalah menuntaskan sakit hati akibat tidak diberi izin mendapatkan listrik gereja. MH punya istri yang menjaga warung di Gang Cenderawasih yang menjadi akses gereja.
"Jadi kios istri pelaku berada tidak jauh dari gereja. Karena tidak ada lampunya, pelaku meminta izin dialiri listrik dari gereja. Pelaku juga mengaku siap membayar, namun ditolak," kata Kasubag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa kepada detikcom, Jumat (9/7/2021).
Selanjutnya, beraksi hingga ditangkap
Beraksi hingga tertangkap
Aksi MH diawali minum miras dulu di Jl Pesut. Mereka lalu mendatangi gereja dan melakukan perusakan. Setelah itu, mereka kabur.
Densus 88 berhasil menangkap MH terlebih dahulu di rumah seorang residivis kasus narkoba berinisial A, di Jl Pesut, Samarinda, pukul 17.00-18.30 Wita.
Adapun RM tidak ditangkap polisi melainkan menyerahkan diri ke Polsek Samarinda Kota, pukul 20.10 Wita. RM mengaku cuma ikut-ikutan aksi MH.
Kedua pelaku terancam Pasal 406 KUHP dan terancam pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan.
![]() |
Tak ada indikasi terorisme
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri digandeng Polres Samarinda untuk menangkap dua pelaku pelempar batu ke Gereja Sidang Jemaat Kristus Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim). Polri menyebut pelaku berinisial MH dan RM tidak terindikasi terlibat jaringan terorisme.
"Belum ada indikasi jaringan teroris," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).
Kasubag Humas Polresta Samarinda AKP Annisa Prastiwi menjelaskan motif pelemparan batu ke gereja oleh MH dan RM adalah sakit hati. Menurutnya, Densus 88 dilibatkan hanya untuk mengantisipasi adanya indikasi terorisme.
"Sampai saat ini didapati dalam pemeriksaan bahwa motif perusakan hanya karena sakit hati atau konflik sosial," kata Annisa.