Gubernur Riau, Syamsuar, melepas pengiriman 500 ton oksigen medis bantuan dari lembaga pendidikan di Riau. Ada 500 ton oksigen yang didistribusikan untuk membantu penanganan Corona di Pulau Jawa-Bali.
Syamsuar mengatakan bantuan ratusan ton oksigen diberikan oleh Tanoto Foundation. Sebanyak 500 ton oksigen itu diproduksi pabrik PT Riau Andalan Pulp & Paper (APRIL Group).
"Hari ini kami dari Riau memberi bantuan kepada saudara kita di Jawa-Bali. Kami mendukung program Tanoto Foundation untuk mengirimkan 500 ton oksigen," ujar Syamsuar ketika menghadiri pelepasan pengiriman oksigen, Jumat (9/7/2021).
Selain dari RAPP, Syamsuar mengatakan dirinya akan menghubungi dua perusahaan lain di Riau. Menurutnya, ada dua perusahaan lain yang bisa memproduksi oksigen medis.
"Kami akan menghubungi dua perusahaan lagi di Riau. Sebab, ada dua perusahaan lagi yang memiliki oksigen untuk memenuhi kebutuhan saudara-saudara kita. Saya yakin oksigen sangat membantu, terutama apabila COVID-19 telah sampai paru-paru," katanya.
Syamsuar memastikan oksigen didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis bagi pasien COVID-19 di Indonesia lewat koordinasi Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menyampaikan apresiasi kepada Tanoto Foundation yang memberi bantuan pasokan oksigen medis.
"Pengiriman dilakukan mulai hari ini dari Pangkalan Kerinci menuju Jakarta secara bertahap," katanya.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan bantuan oksigen medis sangat membantu penanganan kasus COVID-19. Terutama, katanya, untuk wilayah Jawa dan sekitarnya.
"Ketersediaan oksigen merupakan hal yang esensial yang harus segera dipenuhi di tengah kenaikan COVID-19. Tentunya kami berterima kasih kepada Tanoto Foundation dan APRIL Group yang ikut membantu menyediakan oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Pulau Jawa yang harus merawat pasien," katanya.
Board of Trustee Tanoto Foundation, Anderson Tanoto, menyebut 500 ton oksigen medis itu didistribusikan setelah mendapat informasi soal keterbatasan pasokan oksigen medis di daerah yang terjadi lonjakan COVID-19.
"Kami terpanggil untuk merespons dengan cepat saat mendapatkan informasi bahwa ketersediaan oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 mulai terbatas," katanya.
(ras/haf)