Rapat Bareng Luhut, Ganjar Minta Ada Skenario 50 Ribu Kasus COVID Sehari

Rapat Bareng Luhut, Ganjar Minta Ada Skenario 50 Ribu Kasus COVID Sehari

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 09 Jul 2021 11:28 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat berada di RSUD dr Tjitrowardojo Purworejo, Kamis (1/7/2021).
Ganjar Pranowo (Rinto Heksantoro/detikcom)
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengungkap rapat bersama dengan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan terkait penanganan lonjakan kasus Corona. Ganjar menyebut harus membuat skenario penanganan 50 ribu kasus dalam sehari.

"India itu 300 ribu sehari, kemarin kita rapat sama Pak Menko Marves, kita harus membuat skenario 50 ribu sehari, 50 ribu sehari, kita membuat skenario itu," kata Ganjar dalam webinar 'Strategi Komunikasi Presiden dan Kepala Daerah dalam Penanganan Pandemi COVID-19', Jumat (9/7/2021).

Ganjar membaca ada kekhawatiran dari masyarakat. Namun Ganjar mengatakan belajar dari pengalaman penanganan pandemi Corona di India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka sebenarnya ada kepanikan, ada ketakutan di tingkat masyarakat, dan kita sudah tahu kok sebenarnya setiap libur panjang pasti terjadi sesuatu, dan itu kenaikan. Apa yang terjadi di India saat itu? Kegiatan keagamaan, yang kedua kampanye pilkada," ujarnya.

Kemudian Ganjar bicara soal testing dan meningkatnya kasus Corona secara perlahan. Menurut Ganjar, integrasi data kasus Corona penting.

ADVERTISEMENT

"Pada saat kita merangkak naik, kita mulai membaca, testing kita tidak terlalu tinggi, ngeyel-ngeyel juga banyak, ndablek-ndablek juga banyak. Gitu kan, eh data kita kadang-kadang masih berkelahi, sehingga awal-awal itu di tengah pandemi mencoba komunikasi dengan terbuka. Integritas data menurut saya penting," ucapnya.

Simak selengkapnya, di halaman selanjutnya:

Lihat juga Video: Boyolali Siapkan Tempat Isolasi Covid-19 di Lereng Gunung Merapi

[Gambas:Video 20detik]



Jangan Takut Testing Banyak

Ganjar Pranowo bercerita soal kepala daerah yang khawatir dengan kasus Corona tinggi karena takut dicap zona merah. Namun, menurut Ganjar, hal tersebut salah. Bagi politikus PDIP itu, kepala daerah tak perlu takut testing Corona banyak.

"Waktu itu banyak kepala daerah, kayak kami-kami ini ketakutan, mbak, bapak/ibu, ketakutan semua, wah nanti kalau kasusnya di Jawa Tengah tinggi, umpama di Solo, Semarang, tinggi, dapat stempel nggak perform. Karena takut dapat stempel nggak perform, dikurangi, karena dikurangi, maka kemudian seolah-olah ini menjadi seolah yang baik, seolah-olah," ucapnya.

"Maka Jakarta memandangnya tingkat kesuksesan yang terjadi di daerah itu adalah kalau daerahnya zona hijau, salah besar saya besar. Makanya Jawa Tengah saya kumpulin, bapak/ibu yang penting testing Anda banyak, jangan takut zonanya merah atau tidak," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(rfs/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads