Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo memaparkan hasil kajian dari tokoh-tokoh yang sering disebut dalam survei lembaga survei bakal capres dan cawapres pada Pilpres 2024. Sejumlah nama seperti Anies Baswedan hingga Prabowo Subianto disebut ada dalam survei tersebut.
Ari mengatakan PARA Syndicate melakukan studi kualitatif terhadap hasil-hasil survei sejumlah lembaga survei selama periode 2021. PARA Syndicate melakukan klastering menjadi 3 bagian, yaitu kepala daerah, pimpinan partai, dan pejabat pemerintahan. Kemudian dilakukan kajian studi kualitatif deskriptif terhadap sejumlah hasil survei sehingga menampilkan nama-nama yang sering muncul di hasil survei sejumlah lembaga survei.
Pembagian klaster tersebut juga dikaji berdasarkan 3 faktor, yaitu faktor vision (V) atau visi ke depan, faktor moralitas (M) atau bagaimana teladan moral dan etika pejabat publik di publik, dan faktor usia (U) bukan hanya terkait tua dan muda, tapi juga soal keterbukaan generasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun pengertian tokoh pemimpin future man menurut PARA Syndicate tidak hanya yang memiliki 3 faktor itu. Sedangkan tokoh pemimpin yesterday man adalah orang yang selalu membanggakan masa lalu, misalnya mengatakan 'dulu zaman saya', 'dulu ketika saya', berkiblat pada masa lalu, romantisme, senioritas tapi tidak menyokong proses konsolidasi pemimpin nasional ke depan.
"Pemimpin yang future man menurut kami adalah bukan hanya punya 3 kriteria ini, punya visi yang jelas untuk Indonesia ke depan, punya moralitas yang bisa dijadikan teladan dan punya keterbukaan generasi bagaimana tantangan Indonesia," kata Ari.
Lalu siapa tokoh yang masuk yesterday man dan future man? Berikut ini hasil kajian PARA Syndicate berdasarkan 3 klaster bakal capres atau cawapres yang sering namanya diunggulkan di beberapa hasil survei oleh lembaga survei.
Klaster Kepala Daerah:
1. Ganjar Pranowo
2. Anies Baswedan
3. Ridwan Kamil
4. Khofifah Indarparawansa
"Siapa lagi kepala daerah yang potensial untuk maju menjadi bakal capres atau cawapres Pilpres? Saya melihat misalnya Wali Kota Bogor Bima Arya cukup potensial, tapi memang belum terbaca atau belum tertangkap hasil survei," kata Ari.
Klaster Pimpinan Partai
1. Prabowo Subianto
2. Puan Maharani
3. Airlangga Hartarto
4. Sandiaga Uno
5. Agus Harimurti Yudhoyono
Nama-nama Airlangga, Prabowo, Puan Maharani, Sandiaga Uno ini juga sering disebut dalam survei berada di klaster pejabat pemerintah. Sementara nama Ganjar Pranowo merupakan tokoh kepala daerah yang merupakan kader partai.
"Prabowo, Airlangga, Sandiaga Uno adalah menteri, Puan adalah ketua DPR sehingga tadi posisi ganda Pak Prabowo, Sandi, Pak Airlangga itu semakin menguatkan pragmatis logic kalau mereka mau ya mereka bisa, peduli amat hasil survei, 4 nama ini Pak Prabowo, Puan, Airlangga dan Sandiaga Uno bisa jadi capres bisa karena capres dicalonkan partai politik," katanya.
Klaster Pejabat Pemerintah
1. Sri Mulyani
2. Tito Karnavian
3. Budi Gunawan
4. Andika Perkasa
5. Erick Thohir
"Lalu klaster pejabat selain pejabat pemerintah yang potensial selain Sri Mulyani, misalnya Tri Rismaharini? Tetapi nama-nama yang saya sebutkan di sini adalah nama-nama yang muncul dalam hampir semua hasil survei yang dirilis oleh lembaga survei," kata Ari.
Klaster Tokoh Independen
1. Siapa?
2. Belum muncul
3. Makin banyak figur makin ideal kontestasi
4. Konvensi rakyat ?
"Yang kita prihatin adalah klaster tokoh independen, ini yang perlu kita bicarakan bersama mungkin siapa tidak ada tokoh independen yang coba muncul atau berani kontes ke publik, belum muncul atau memang tidak dimunculkan, ini pertanyaan logika demokrasinya kontestasi adalah makin banyak figur tentu akan makin ideal kontestasi," katanya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif SULINDO-Surveylink Indonesia Wempy Hadir juga melakukan kajian terhadap nama-nama tokoh yang sering disebut dalam bursa capres cawapres beberapa lembaga survei. Wempy juga membaginya ke dalam 3 klaster, yaitu kepala daerah, pimpinan partai politik, dan kalangan profesional.
Lihat juga video 'Survei: Eks Pendukung Prabowo di Pilpres Banyak yang Ogah Divaksin':
Selengkapnya di halaman berikutnya.
Direktur Eksekutif SULINDO-Surveylink Indonesia Wempy Hadir melakukan kajian terhadap beberapa hasil survei dari lembaga survei. Salah satunya dari survei lembaga survei Puspoll Indonesia yang dilakukan dalam periode 20-29 April 2021 dengan jumlah responden 1.600, margin of error 2,45 persen, tikat kepercayaan 95 persen, metodologi multistage random sampling.
Kepala daerah yang berpotensi capres dan cawapres 2024:
1. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (popularitas 86,40%, kesukaan 72,50%, Elektabilitas (15,40%)
2. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (popularitas 63,90%, kesukaan 56,20%, Elektabilitas 13,80%)
3. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansah (popularitas 51%, kesukaan 46%, Elektabilitas 1,30%)
4. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (popularitas 70,10%, kesukaan 63,80%, Elektabilitas 4,90%)
"Tetapi kalau kita melihat tingkat kesukaan dan tingkat elektabilitas mereka saya kira hanya 2 figur yang lumayan signifikan yaitu Pak Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Dengan demikian Khofifah dan Ridwan Kamil akan sulit dilirik oleh partai politik dan diusung dari capres cawapres. Oleh karena itu, dari figur kepala daerah, hanya ada Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo," katanya.
Bakal capres dan cawapres dari kader parpol:
1. Prabowo Subianto (popularitas 93%, akseptabilitas 79,9%, elektabilitas 23,2%)
2. Airlangga Hartarto (popularitas 36,6%, akseptabilitas 29,30%, elektabilitas 1%)
3. Agus Harimurti Yudhoyono (popularitas 72,80%, akseptabilitas 61,60%, elektabilitas 1%)
4. Muhaimin Iskandar (popularitas 40,90%, akseptabilitas 11,40%, elektabilitas 2,60%)
5. Puan Maharani (popularitas 59,50%, akseptabilitas 41,40%, elektabilitas 0,50%)
6. Sandiaga Uno (popularitas 86,40%, akseptabilitas 72,60%, elektabilitas 7,10%)
Figur Potensial dari Kalangan Profesional:
1. Erick Thohir (popularitas 47,90%, kesukaan 40,30%, elektabilitas 1,20%)
2. Mahfud Md (popularitas 60,80%, kesukaan 50,10%, elektabilitas 1,80%)
3. Susi Pusjiastuti (popularitas 63%, kesukaan 50%, elektabilitas 1,20%)
4. Gatot Nurmantyo (popularitas 46,40%, kesukaan 40,60%, elektabilitas 2,10%)
5. Moeldoko (popularitas 46,10%, kesukaan 31,80%, elektabilitas 0,30%)
10 figur pilihan capres/cawapres yesterday man di atas 65 tahun dan future man di bawah 65 tahun:
1. Prabowo Subianto 70 tahun (yesterday man)
2. Anies Baswedan 52 tahun (future man)
3. Ganjar Pranowo 53 tahun (future man)
4. Ridwan Kamil 49 tahun (future man)
5. Sandiaga Uno 52 tahun (future man)
6. Agus Harimurti Yudhoyono 42 tahun (future man)
7. Airlangga Hartarto 58 tahun (future man)
8. Puan Maharani 47 tahun (future man)
9. Mahfud Md 64 tahun (future man)
10. Muhaimin Iskandar 54 tahun (future man)
"Saya memetakan future man itu adalah mereka yang produktif umur 65 ke bawah, sedangkan yesterday man itu adalah umur 65 ke atas, artinya mereka yang sudah menikmati usia pensiun, menikmati hidup, bisa saja saya berbeda dengan yang lain tapi nggak masalah karena ini sangat subjektif sekali untuk menentukan produktifitas dari setiap figur yang ada," katanya.