Pabrik susu PT Greenfields Blitar menyebut tetap berkomitmen menjaga lingkungan dan beragam upaya telah dilakukan dalam proses pengolahan limbahnya. Ini dilakukan menjawab surat teguran dari Bupati Blitar soal penanganan masalah limbah.
Head of Dairy Farm PT Greenfields Blitar, Heru Prabowo mengatakan berbagai upaya pembenahan pengolahan limbah telah mereka lakukan. Bahkan sebelum diterimanya surat teguran tersebut.
Saat ini populasi sapi di Greenfields sebanyak 8.400 ekor. Dalam sehari, total volume kotoran sapi (manure) yang diproses dari fasilitas pengolahan manure Greenfields sekitar 1300 m3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Greenfields telah mengaplikasikan sistem pengolahan pemisahan limbah cair dan padat. Limbah cair dimanfaatkan ulang untuk pembersihan kandang. Sisanya disalurkan melalui pipa ke perkebunan Sengon dan Kawisari. Manure padat hasil pemisahan dipakai untuk alas tidur pedet dan dara. Sebagian lainnya diambil oleh petani untuk dijadikan kompos/pupuk organik
"Sementara manure padat yang dulu dikumpulkan di tempat terbuka, sekarang kondisi sudah tertutup semua. Kami pasang atap menyeluruh. Sehingga ketika hujan turun, akan terpisah limbah padat dengan air hujan air hujan langsung masuk ke sungai," jelas Heru ddalam keterangan tertulis, Selasa (6/7/2021).
Di lokasi inilah, Heru mengakui dulu ketika hujan turun maka limbah padat meluncur deras ke sungai yang lokasinya tepat di bawah lapangan dengan kemiringan sekitar 30 derajat. Lokasi ini disebut sekarang tertutup rapat sehingga mengurangi sisa-sisa limbah padat yang membuat aliran sungai keruh kehijauan.
"Hujan dengan intensitas tinggi, itu di luar kontrol kami. Sekarang lokasi menampung manure padat telah kami pasang atap menyeluruh, kondisinya telah tertutup. Sehingga dalam kondisi hujan, air hujan langsung meluncur ke sungai, tidak mengguyur manure padat seperti dulu lagi," ungkapnya.
Selain itu PT Greenfields juga memperbanyak pembangunan lagoon atau kolam penampungan limbah. Jika pada tahun 2018 lalu hanya ada dua lagon, saat ini total ada sebanyak delapan lagoon. Terdiri lagoon di wilayah Kawisari ada satu lagoon induk dan empat lagoon anakan. Sedangkan di wilayah Sengon ada satu lagoon induk dan satu lagoon anakan.
"Kami juga telah memperluas tangkapan aplikasi pipanisasi bekerja sama dengan warga Genjong dan Wijiombo bagian dalam, yang dialiri pupuk cair untuk menanam rumput," imbuh Heru.
Menjalin kemitraan dengan puluhan kelompok tani, Greenfields membuat kontrak pembelian rumput untuk pakan sapi. Di tanah seluas 40 hektare milik Greenfields, warga menanam rumput yang bisa dipanen tiap 40 hari. Setidaknya sebanyak 10 ton rumput per hari, disetor mereka untuk pakan ternak di farm dua.
"Manfaat manure ini sudah dirasakan warga sekitar. Baik pada perkebunan kopi ataupun rumput. Kami tetap berkomitmen menjaga kebersihan sungai dan lingkungan sekitar. Kami saat ini masih terus berproses untuk lebih baik dan bermanfaat bagi warga," pungkasnya.
Tonton juga Video: Limbah Industri Pabrik Disulap Jadi Hiasan Dinding