Virus Corona atau COVID-19 varian Delta disebut telah merebak di DKI Jakarta. Pemerintah menyebut 90 persen kasus Corona di DKI saat ini disebabkan COVID-19 varian Delta.
Hal itu disampaikan oleh Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. Dia meminta semua pihak tidak anggap remeh terhadap penyebaran virus tersebut.
"Dari data yang kami dapat bahwa 90 persen di Jakarta itu sudah varian Delta," kata Luhut dalam konferensi pers pada Senin (5/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi varian Delta sudah ada 90 persen di kita. Jadi kalau kita bermain-main, seperti yang saya katakan tadi pasti bisa kena di sekeliling Anda," sambungnya.
Dia meminta semua pihak mematuhi aturan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat darurat atau PPKM darurat. Menurutnya, PPKM darurat dilakukan demi menekan laju penyebaran virus Corona.
"Terakhir saya minta kepada masyarakat untuk taat kepada peraturan yang telah dikeluarkan dan artinya karena Anda menaati itu Anda menyelamatkan diri Anda dan juga menyelamatkan orang sekeliling Saudara," ujarnya.
Data Kemenkes soal Varian Delta
Dalam keterangan tertulis di situs Kemenkes pada 22 Juni lalu, jumlah whole genome sequencing sebanyak 2.241 sequence. Ini adalah data per 20 Juni 2021. Hingga hari ini, Kemenkes belum memperbarui datanya.
Total kasus dengan Variant of Concern (VoC) adalah 211 kasus. Berikut ini rinciannya:
- 45 Alpha (B.1.1.7);
- 6 Beta (B.1.351);
- 160 Delta (B.1.617.2)
Jika melihat data sebarannya, varian Delta paling banyak ditemukan di Jawa Tengah. Sedangkan Jakarta menempati posisi kedua terbanyak.
Varian Delta
Banten: 2
Sumsel: 3
DKI Jakarta: 57
Jawa Barat: 1
Jawa Tengah: 80
Jawa Timur: 10
Kalteng: 3
Kaltim: 3
Gorontalo: 1
Peringatan Menkes soal Varian Delta
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberi peringatan ke tujuh daerah terkait penyebaran virus Corona varian Delta. Pihaknya sudah mulai memperketat genome sequencing di daerah-daerah yang terpapar varian tersebut sejak dinyatakan berbahaya.
"Ini juga menjadi kekhawatiran saya karena kita mengamati varian Delta ini masuk sejak bulan Maret di Indonesia. Waktu itu WHO belum menyebut ini sebagai variant of concern atau varian berbahaya. WHO menyatakan varian ini varian berbahaya itu tanggal 11 Mei, kemudian mulai memperketat genome sequencing kita di daerah-daerah di mana varian Delta sudah masuk," kata Menkes Budi menjawab pertanyaan soal varian Delta dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, yang disiarkan YouTube DPR RI, Senin (5/7).
Penyebaran varian Delta di Indonesia ini diduga berawal di Pulau Jawa-Bali dan meningkat pasca-Lebaran. Budi meminta pengetatan dilakukan di daerah yang pernah ditemukan varian Delta.
"Jadi ada beberapa provinsi yang sudah saya minta untuk segara dilakukan genome sequencing yang lebih ketat sama seperti yang kita lakukan sebelumnya, untuk mengamati apakah memang penyebaran ke sana juga terjadi. Ada dua provinsi di Kalimantan yang saya minta untuk diperiksa, yaitu Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, dan ada empat provinsi di Sumatera, yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung, ada lima, yang memang pola penyebarannya perlu kita antisipasi dengan lebih hati-hati, apakah penyebaran Delta ini sudah sampai di sana," ujarnya.
Kasus Corona di Jakarta
Berdasarkan data dari Satgas COVID-19, positif Corona di DKI Jakarta berjumlah total 600.937 kasus pada Selasa (6/7/2021). Jumlah tersebut bertambah 9.439 kasus jika dibanding hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 497.428 pasien dinyatakan sembuh dari Corona. Sementara, 8.849 orang dinyatakan meninggal dunia.